Dark/Light Mode

Kepala Balitbang Dan Diklat Kemenag: Anggaran Riset Kampus Harus Memadai

Jumat, 19 Mei 2023 16:10 WIB
Workshop, Mentoring, dan Publikasi Jurnal Bereputasi Internasional yang digelar di Teater Prof. Mahmud Yunus FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (17/5). (Foto: Istimewa)
Workshop, Mentoring, dan Publikasi Jurnal Bereputasi Internasional yang digelar di Teater Prof. Mahmud Yunus FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (17/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta menggelar workshop kepenulisan.

Peserta yang hadir berasal dari mahasiswa, peneliti dan umum dengan total lebih dari 150 orang. Tampil sebagai pemateri Peneliti Sosiologi Pendidikan BRIN Anggi Afriansyah, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an, dan dosen dan peneliti UGM Tauchid K Yuda.

Wakil Dekan Bidang Akademik FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Yanti Herlanti mengatakan, kampus bakal maksimal memberikan dukungan bagi mahasiswanya yang giat dalam hal kepenulisan.

Dikatakan, aktivitas tulis menulis dan publikasi merupakan hal yang penting bagi mahasiswa. Ia berharap, peserta yang datang dapat memanfaatkannya sebagai jariyah.

Baca juga : Makin Banyak Dana Desa, Kemakmuran Makin Cepat Terwujud

"Manfaatkan ini untuk pengayaan pribadi dan bentuk jariyah kita," ucap Yanti dalam Workshop, Mentoring, dan Publikasi Jurnal Bereputasi Internasional yang digelar di Teater Prof. Mahmud Yunus FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (17/5).

Direktur Yayasan Cendekia Muda Madani (AMADA) Budy Sugandi sebagai ketua pelaksana acara ini mengatakan, program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menulis artikel yang bermutu sesuai dengan standar internasional. Sehingga tingkat publikasi jurnal di Indonesia meningkat.

"Kita ingin ghirah menulis meningkat, pemahaman yang benar terkait penulisan jurnal yang bereputasi hingga tulisannya layak dimuat," harap Budy.

Diingatkan, negara yang besar ialah yang kuat risetnya. Penting pula pihak kampus dan pemerintah menyediakan logistik untuk menunjang aktivitas kepenulisan.

Baca juga : Kelar Diklarifikasi LHKPN, Wagub Lampung Pakai Jurus Mingkem

"Nulis riset itu butuh logika dan logika tidak jalan tanpa logistik," terang Budy.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Prof. Dr. Suyitno dalam sambutannya mengapresiasi workshop ini. Dia menyinggung betapa pentingnya kampus dalam menyiapkan anggaran riset.

"Riset itu tidak pernah ada selesainya. Dimulai dengan masalah dan diakhiri dengan masalah. Karena itu, bagi kalangan perguruan tinggi maka harus menyiapkan anggaran riset yang memadai," jelas Suyitno.

Suyitno juga menggarisbawahi betapa pentingnya tulis menulis dari para civitas akademika.

Baca juga : Ganjar Disayang Warga Jawa Barat

"Kampus yang baik harus memiliki budaya tulis menulis yang baik, karena hal tersebut merupakan roh dari sebuah kampus," tutup Suyitno.

Perlu diketahui, acara ini diselengggarkan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bekerjasama dengan Yayasan Cendekian Muda Madani (AMADA) dengan community partner Indonesian Council of Youth Development (ICYD) dan PBSI UIN Jakarta. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.