Dark/Light Mode

Pakar Sebut, Dampak Mikroplastik Bagi Kesehatan Belum Bisa Dibuktikan

Rabu, 31 Mei 2023 17:02 WIB
Mikroplastik (Foto: Istimewa)
Mikroplastik (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu mengenai dampak mikroplastik di dalam air kemasan sedang ramai dibicarakan. Pakar Polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Zainal Abidin mengatakan, peluruhan mikroplastik dari kemasan makanan dan minuman (mamin) ke dalam produknya sama sekali tidak mengganggu kesehatan para konsumen. Dia menerangkan, mikroplastik bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan bahan lain yang ada dalam kemasan tersebut.

“Kita sebagai ahli plastik melihat mikroplastik itu tidak masalah (dengan mikroplastik). Karena dia kan inert dan tidak bereaksi dengan yang lain. Karena sifatnya yang inert inilah makanya plastik itu juga banyak dipakai untuk kemasan makanan dan minuman,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (31/5).

Begitu juga kalau berada di dalam tubuh, lanjut Zainal, mikroplastik sama sekali tidak akan mengganggu kesehatan. Mikroplastik tidak bisa diserap usus masuk ke dalam darah sehingga akan keluar lagi dari dalam tubuh. “Jadi, mikroplastik itu tidak berbahaya sama sekali bagi kesehatan karena dia inert dan nggak bisa diserap usus ke dalam darah,” terangnya.

Baca juga : Srikandi Ganjar Sosialisasikan Pentingnya Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan

Dia juga mengutarakan, belum pernah ada penelitian yang membuktikan bahwa mikroplastik berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. “Tapi kalau ukurannya nano, itu baru bisa dipertanyakan apakah bisa diserap oleh darah, lalu bisa menumpuk di jaringan-jaringan tertentu di dalam tubuh kita. Jadi, yang masih diperdebatkan sekarang itu menurut saya adalah bahaya untuk nanoplastik. Tapi ini juga masih diperdebatkan dalam arti masih dipelajari,” tuturnya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kata Zainal, masih belum menyatakan apa-apa soal bahaya mikroplastik. Hal itu karena memang belum bisa dibuktikan baik secara medis maupun kimia.

“Jadi, belum ada faktanya secara medis dan secara kimia. Sampai sekarang masih belum ada yang bisa menggantikan kemasan berbahan plastik sebagai wadah untuk makanan dan minuman,” katanya.

Baca juga : Mak Ganjar Peduli Kesehatan Gelar Posyandu Di Lampung Timur

WHO menyatakan, tingkat mikroplastik dalam air minum belum begitu berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam penelitian dampak paparan mikroplastik dalam air keran dan kemasan, WHO menyatakan, risikonya sangat rendah.

"Untuk meyakinkan konsumen air minum di dunia, kami menyampaikan bahwa berdasarkan penelitian ini, kami menemukan risiko mikroplastik dalam air minum adalah rendah," ujar Koordinator Air dan Sanitasi WHO Bruce Gordon.

Kendati minim risiko, WHO tetap merekomendasikan beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia. "Langkah-langkah harus diambil oleh pembuat kebijakan dan masyarakat untuk mengelola plastik dengan lebih baik. Masyarakat juga perlu mengurangi penggunaan plastik jika memungkinkan," saran Gordon.

Baca juga : Mau Ikut Maybank Marathon? Ini Persiapan Penting Yang Perlu Dilakukan

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menerangkan, belum ada standar kadar aman kandungan mikroplastik dalam minuman. Sebab, WHO belum mengeluarkan batasan kandungan mikroplastik dalam standar air minum.

"Terkait dengan standar air minum, kami merujuk pada WHO. Karena kajian tentang itu belum ada, WHO pun baru mengeluarkan pernyataan untuk mencermati kembali temuan tersebut," katanya.

Peneliti kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andreas bahkan mengutarakan, pihaknya sama sekali belum pernah melakukan penelitian terkait dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia. “Kalau terkait dengan dampak mikroplastik terhadap kesehatan di dalam darah itu belum pernah kita lakukan,” jelas Andreas.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.