Dark/Light Mode

Surplus Rp 204 T

Dompet Negara Lagi Tebal

Selasa, 27 Juni 2023 08:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani lagi happy. Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus Rp 204 triliun. Wah dompet negara lagi tebal nih…

Kabar baik itu disampaikan Sri Mul saat jumpa pers APBN Kita edisi Juni 2023 di Jakarta, kemarin. Dalam kesempatan ini, Sri Mul didampingi jajaran elite Kementerian Keuangan.

Dalam paparannya, Sri Mul mengatakan, hingga Mei 2023, APBN surplus Rp 204,3 triliun. Jumlah tersebut 0,97 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga : SwipeRx IPEC 2023, Memajukan Apotek Secara Digital

Menurut Sri Mul, surplus APBN pada Mei tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 132,24 triliun atau sekitar 0,74 persen dari PDB.

Kata Sri Mul, surplus Rp 204,3 triliun ini berasal dari pendapatan negara yang mencapai Rp 1.209,3 triliun atau 49,1 persen dari total APBN 2023. Angka ini tumbuh 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1.074,41 triliun.

Dari sisi belanja negara juga menunjukkan pertumbuhan positif. Menurut Sri Mul, belanja negara per Mei 2023 mencapai Rp 1.005,0 triliun, atau setara 32,8 persen dari total APBN. Capaian ini tumbuh 7,1 persen jika dibandingkan Mei 2022 yang hanya Rp 938,2 triliun atau 34,6 persen.

Baca juga : Terus Ditekan, 32 Menit Gregor Langsung Tumbang

Dari data tersebut, Sri Mul mencatat keseimbangan primer pada Mei 2023 juga mengalami surplus Rp 390,5 triliun. Sebagai catatan, keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Dengan demikian, secara keseluruhan kinerja APBN per Mei 2023 menunjukkan tren yang positif. “Kinerja dari APBN sampai akhir Mei masih terus terjaga positif,” cetus mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, surplus APBN ini karena ditopang oleh tingginya konsumsi rumah tangga. Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meningkatkan konsumsi rumah tangga yang berefek pada penerimaan negara.

Baca juga : Kocek Negara Lagi Tebel Nih

Mendengar surplus APBN, komentar warganet beragam. “Mantap. Enggak perlu tambah utang lagi dong,” cetus @dhimasairlangg1. “Mantap APBN surplus,” kata @kucingtuabanget.

Sementara, akun @Dzikrinurr mengatakan, surplus APBN bisa disebabkan ada yang anggaran yang tidak terserap. “Surplus kok senang. Ada yang enggak keserap dong? Nanti akhir tahun deh. Wkwkw,” cuitnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.