Dark/Light Mode

Perkuat Kolaborasi Tanggulangi Terorisme, BNPT Luncurkan Aplikasi Digital I-KHub

Rabu, 5 Juli 2023 13:10 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel (Foto: BNPT)
Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel (Foto: BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim terjadi penurunan serangan aksi terorisme selana 2018-2023. Namun, kondisi itu tidak membuat penanganan terorisme melemah.

Malahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) makin memperkuat program pencegahan terorisme.

Hal itu dikatakan Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel, saat merilis Tren dan Capaian Upaya Pencegahan Ekstremisme Kekerasan di Indonesia.

Peluncuran itu untuk meningkatkan pencegahan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah ke terorisme.

"Kami hari ini merilis suatu produk pengetahuan yang kami upload dalam platform digital yang disebut dengan Indonesia Knowledge Hub BNPT," kata Rycko, di Jakarta, Rabu (5/7). 

Baca juga : Permudah Akses Dokumen Hukum Dan Informasi, BPIP Luncurin Aplikasi JDIH

Rycko mengatakan, Indonesia Knowledge Hub (I-KHub) BNPT merupakan pusat informasi penanggulangan terorisme dan ekstremisme secara digital.

Platform itu juga berfungsi sebagai sarana koordinasi antar lembaga pemerintahan Indonesia.

"Berfungsi sebagai sarana untuk koordinasi, berkolaborasi, dan berbagi data sharing antar kementerian dan lembaga di pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan juga kepada semua masyarakat multisektor, multi pihak, untuk saling berbagi informasi," ujarnya.

Ada empat produk yang dirilis BNPT melalui I-KHub. Empat produk itu yakni outlook counter terorisme oleh BNPT, serta fase riset penelitian dampak terhadap penanggulangan dan counter terorisme.

Lalu, laporan implementasi rencana aksi nasional penanggulangan terorisme dan teror, serta analisis kesiapan terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) mengimplementasikan penanggulangan ekstremisme.

Baca juga : PKK-BNN Provinsi Jabar Sosialisasikan Gerakan Anti Narkoba

"Empat produk pengetahuan ini merupakan hasil kolaborasi kepada multidisipliner, multi pihak kepada bukan hanya kepada antar lembaga pemerintah tetapi juga dengan kerja sama dengan berbagai pihak luar negeri," jelasnya.

Rycko juga mengungkapkan, adanya tren penurunan serangan terorisme dari tahun 2018-2023. Tapi, dia memastikan BNPT terus waspada.

"Terjadi tren penurunan di atas permukaan, namun di bawah permukaan terus waspada melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan public awareness dan keterlibatan semua pihak," terangnya.

Selain itu, upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan juga tercatat capaian yang penting dan strategis.

Kondisi tersebut ditunjukkan dengan tren penegakan hukum semakin menguat dengan penurunan jumlah serangan, peningkatan jumlah penangkapan terduga teroris, dan keberhasilan menggagalkan plot serangan.

Baca juga : Dukung Digitalisasi UMKM, Doku Luncurkan Aplikasi Pembayaran Instan

Hal ini didukung dengan penguatan pelaksanaan aksi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) yang saat ini menunjukkan kontribusi positif bagi upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan.

Dalam acara yang sama, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, peluncuran tersebut menjadi penting. Sebab, Indonesia mendapat ancaman secara teritori dan ideologi.

"Teritori itu gangguan terhadap wilayah fisik. Tapi kalau ideologi itu gangguan terhadap semangat kebersatuan kita, keamanan, dan kenyamanan dalam rangka satu ideologi bersama," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, ancaman terhadap teritori gampang untuk diidentifikasi. Namun, ancaman terhadap ideologi sulit diendus karena tersebar di banyak tempat.

"Misalnya di laut itu ancaman terhadap teritori ada di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan. Di timur ada OPM, Organisasi Papua Merdeka yang terus mengganggu. Tapi kalau ancaman terhadap ideologi itu ada di berbagai tempat," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.