Dark/Light Mode

Penyidikan Pencucian Uang Hasil Korupsi

Lukas Enembe Diduga Beli Pesawat Jet Pribadi

Kamis, 24 Agustus 2023 07:25 WIB
Terdakwa Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe (tengah) mendengarkan keterangan saksi saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/8/2023). (Foto: Antara)
Terdakwa Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe (tengah) mendengarkan keterangan saksi saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/8/2023). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Boyamin mengungkap­kan, Lukas kerap berjudi di 3 kasinoyang menjadi favoritnya.Pertama di Solaire Resort dan Casino, Entertainment City, Manila, Filipina. Kedua di Casino Genting Highland, Malaysia. Ketiga di Hotel Crockford Sentosa, Singapura.

KPK pernah memanggil Direktur PT Rio De Gabriello/Round De Globe (RDG) Airlines, Gibbrael Issak serta SriMulyanto, pilot pesawat RDG Airlines/PT. Tri, MG. Pemeriksaan terkait perjalanan Lukas ke luar negeri menggunakan jet pribadi.

Baca juga : KPK Duga Lukas Enembe Beli Jet Pribadi Pakai Uang Gratifikasi

Lembaga antirasuah lebih dulu memeriksa pramugari RDG Airlines bernama Tamara Anggraeny. Tamara dikonfirmasi soal penggunaan private jet first class yang ditumpangi Lukas ke luar negeri.

Lukas bisa hidup mewah lantaran menggelembungkan dana operasional Gubernur hingga mencapai Rp 1 triliun per tahun.

Baca juga : KPK Segera Umumkan Hasil Penyelidikan Pungli Rutan Dan Korupsi Perdin Pegawainya

“Dari tahun 2019 sampai 2022, yang bersangkutan setiap tahun dana operasionalnya Rp 1 triliun lebih,” ungkap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Senin, 26 Juni 2023.

Jumlah dana operasional untukLukas melebihi ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Pusat. Seharusnya dana operasional Gubernur Papua dihitung berdasarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh.

Baca juga : Lukas Enembe Ngamuk Gebrak-gebrak Meja

Marwata mengungkapkan, sebagian besar dana operasional Lukas dibelanjakan untuk ma­kan dan minum. “Bayangkan kalau Rp1 triliun itu sepertiga digunakan untuk belanja makan dan minum. Itu satu hari Rp 1 miliar untuk belanja makan dan minum,” bebernya.

KPK kemudian menelusuri pengeluaran untuk makan dan minum itu. Ternyata sebagian besar pengeluaran itu fiktif. Penyidik telah mendatangi restoran yang dilaporkan men­geluarkan kuitansi untuk makan dan minum Lukas. “Restorannya tidak mengakui bahwa kuitansi itu diterbitkan rumah makan tersebut,” ujar Marwata.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.