Dark/Light Mode

Ratas Di Istana, Jokowi Ungkap Banyak Oknum Penegak Hukum Terlibat Narkoba

Senin, 11 September 2023 15:58 WIB
Presiden Jokowi memimpin ratas yang membahas mengenai pemberantasan dan penanganan kasus narkoba, Senin (11/09/2023,) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Humas Setkab/Rahmat
Presiden Jokowi memimpin ratas yang membahas mengenai pemberantasan dan penanganan kasus narkoba, Senin (11/09/2023,) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Humas Setkab/Rahmat

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan terobosan dalam menangani penyalahgunaan narkoba. 

Titah itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) membahas mengenai pemberantasan dan penanganan kasus narkoba, di Istana Merdeka, Jakarta., Senin (11/9). 

“Hari ini saya ingin mengajak semua untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa kita kurangi dan kita selesaikan dengan baik,” kata Presiden.

Baca juga : Aliansi Mahasiswa Islam Nusantara Siap Kawal Penegakan Hukum

Presiden juga meminta penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan pidana narkotika sehingga memberikan efek jera.

“Mulai penegakan hukum yang tegas, sehingga memberikan efek jera. Karena kita tahu juga banyak oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus diberikan kepada mereka,” ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan narkoba saat ini sebesar 1,95 persen atau 3,6 juta jiwa. Hal ini juga memicu peningkatan kapasitas di lembaga pemasyarakatan (lapas). Terkait hal itu, Presiden meminta agar rehabilitasi bagi pelaku penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan di fasilitas lain.

Baca juga : Happy Ikut Upacara Di Istana, Cucu Sri Mul Banyak Nanya Soal Paskibraka

“Karena di lapas juga penuh, kemarin ada usulan dari Pangdam untuk bisa dilakukan di Rindam, di setiap kota. Saya kira punya kapasitas kurang lebih berapa, 300-an lah, 500-an yang bisa direhab di situ, tapi ini nanti kita bicarakan juga masalah anggarannya seperti apa,” imbuh Presiden.

Terakhir, terkait pencegahan, Presiden meminta dilakukan pengetatan pengawasan untuk pencegahan penyelundupan narkoba.

“Saya kira mengenai pencegahan, terutama penyelundupan masuknya narkoba ini harus betul-betul kita urus benar. Ini saya kira agar kita fokus, saya ingin nanti juga memutuskan kita kerjakan enggak di semua provinsi dulu lah, mungkin lima besar, provinsi lima besar yang narkobanya paling tinggi kita fokuskan di situ, atau sepuluh besar, tapi kita putuskan setelah kita berbicara di sini,” pungkasnya. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.