Dark/Light Mode

7 Ancaman Kesehatan Saat Pancaroba, Ini Tips Pencegahan Menurut Prof. Tjandra

Minggu, 5 November 2023 17:28 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama (kaos merah)
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama (kaos merah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan risiko kesehatan yang meningkat selama musim pancaroba. 

Prof Tjandra menyebutkan, setidaknya ada 7 penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat saat perubahan iklim ini.

1. Diare

Menurut Prof Tjandra, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah diare. Ia menegaskan bahwa kebersihan individu sangat berpengaruh terhadap penularan penyakit ini, terutama saat pasokan air bersih terbatas. 

"Masyarakat perlu membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat, serta merebus air minum hingga mendidih setiap hari," katanya.

2. Demam Dengue

Selain itu, musim pancaroba juga menimbulkan ancaman serius terhadap penyakit demam dengue. Prof Tjandra mengingatkan bahwa kurangnya air bersih pada musim kemarau memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyakit tersebut. 

Pergantian musim dari musim panas ke musim hujan juga meningkatkan risiko penularan, karena genangan air di berbagai tempat yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Baca juga : Prof Tjandra Prihatin Kasus Cacar Monyet Meningkat, Ini 9 Langkah Pencegahannya

Seperti di beberapa kontainer yang sebelumnya tidak berisi air, ban-ban bekas, kaleng yang berserakan serta talang-talang rumah yang kontruksinya kurang bagus. 

"Ini semua memberikan kesempatan kepada vector penyakit demam berdarah untuk berkembang biak," tuturnya.

3. Keracunan Makanan

Potensi keracunan makanan juga penting diperhatikan, terutama karena suhu panas mempercepat kerusakan bahan makanan. 

Prof Tjandra menyarankan agar masyarakat waspada terhadap makanan yang telah basi, serta memastikan kebersihan bahan makanan yang akan dikonsumsi.

"Masyarakat perlu waspada untuk mengkonsumsi makanan," ingatnya.

4. Demam Tifoid

Penyakit demam tifoid atau sering disebut Tifus juga menjadi ancaman serius. Ketersediaan air bersih menjadi faktor utama penularan penyakit ini.

Baca juga : Teriakan Presiden Turki Saat Ikut Demo Dukung Palestina, Israel Penjahat Perang!

"Penyakit ini mudah menulat melalui makanan dan minuman yang diproses kurang bersih," jelas Prof Tjandra.

5. Penyakit Leptospirosis

Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira. Saat musim hujan dan terjadinya banjir, risiko infeksi meningkat karena kotoran dan air kencing tikus yang tercemar masuk ke dalam genangan air. 

Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.

Menurut Prof Tjandra, penyakit ini bisa diantisipasi dengan menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka.

"Memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir. Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil," sarannya.

6.Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Musim pancaroba juga memicu peningkatan kasus Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Prof Tjandra menegaskan bahwa situasi pancaroba dan polusi udara menjadi faktor utama meningkatnya kasus ISPA.

7. Perburukan Penyakit Kronik

Baca juga : Prabowo Tua, Fit, Gibran Muda, Seger

Selama musim pancaroba, perubahan musim dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh. 

Profesor Tjandra mengingatkan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap aktif berolahraga.

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Dirjen Pengendalian Penyakit, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melindungi diri dari penyakit-penyakit ini selama musim pancaroba. 

"Jagalah selalu daya tahan tubuh. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, dan selalu aktif berolahraga," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.