Dark/Light Mode

Anggota DPR Diperiksa Terkait Kasus SYL

Ngakunya Ditanya Soal Pengawasan, Percaya?

Kamis, 16 November 2023 07:30 WIB
Ketua Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Sudin, usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (15/11/2023), sebagai saksi dalam kasus korupsi yang menjerat mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka/RM.id)
Ketua Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Sudin, usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (15/11/2023), sebagai saksi dalam kasus korupsi yang menjerat mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka/RM.id)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, KPK sejumlah pejabat dan mantan pejabat Kementan untuk menguak korupsi SYL. Salah satu yang diperiksa yakni Momon Rusmono, mantan Sekjen Kementan. Ia telah dua kali dipanggil KPK. Momon diduga memiliki informasi yang membantu penyidikan KPK.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan, pe­meriksaan terhadap Momon un­tuk menggali informasi mengenai dugaan pemerasan SYL terhadap para pejabat Kementan.

Dugaan pemerasan itu pernah dikemukakan KPK dalam sidang praperadilan. Dalam nota jawa­ban atas praperadilan, tim Biro Hukum KPK mengungkapkan, Syahrul melakukan pengumpulan uang di Kementan sejak 2020. Hanya selang beberapa bulan setelah dilantik menjadi Menteri.

Baca juga : Influencer Diminta Terus Suarakan Pemberitaan Positif Pembangunan IKN

“Pada Januari 2020, Maman Sulaeman selaku Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementan sudah mengetahui adanya pungutan yang dilakukan di lingkungan Kementan untuk kepentingan Saudara SYL melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Staf Khusus Menteri,” kataKepala Biro Hukum KPK Iskandar Marwanto membacakan jawaban pada sidang Selasa, 7 November 2023.

Pada 10 Januari 2020, Ikhsan Widodo selaku Kasubag Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan memerintahkan stafnya Karina membuka rekening Bank Mandiri dengan setoran awal Rp 25 juta. Sumber dananya dari pinjaman Koperasi Pertanian.

Rekening ini kemudian men­jadi tempat penampungan duit setoran pejabat eselon 1 dan 2 untuk Syahrul. Sepanjang 2020, transaksi di rekening itu untuk kepentingan Syahrul sebanyak Rp 683.576.872.

Baca juga : 5 Orang Dicegah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19

Pengumpulan uang untuk Syahrul juga dilakukan unit lain.Misalnya, Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang men­capai Rp 464.612.000.

Pada Mei 2021 Kasdi Subagyono dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Kementan. Lalu pada Juni 2020, Muhammad Hatta dilantik menjadi Direktur Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal (Dirjen) Sarana dan Prasarana Pertanian.

Atas arahan Syahrul, kedua pejabat baru itu memerintahkan Kepala Biro Umum dan unit-unit eselon 1, Kepala Badan atau Kepala Sekretaris untuk memenuhi kebutuhan uang Menteri dan keluarganya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.