Dark/Light Mode

Mafindo Deteksi 1.944 Hoax Terkait Politik Di Medsos, Yang Paling Gawat Soal Ini

Jumat, 1 Desember 2023 19:53 WIB
Ilustrasi pemilu 2024. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi pemilu 2024. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho, mengingatkan kian maraknya hoax terkait pemilu 2024 yang beredar di media sosial.

Hoax tersebut, kata Septiaji ada yang berupa saling serang antar kubu yang berkontestasi, termasuk serangan terhadap Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

"Sudah mulai banyak hoax di masa kampanye pemilu ini, banyaknya berupa saling serang ya antar kubu-kubu yang berkontestasi," ujar Septiaji di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (1/12).

Baca juga : Indikator Politik: Andika Kandidat Pendamping Ganjar Yang Paling tegas

Hoax jenis lain, lanjut Septiaji ada yang bertujuan untuk mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu. "Seperti isu yang beredar sekarang ini server KPU di-hack," tambahnya.

Dalam konteks ini, Septiaji mengungkapkan bahwa narasi penyebaran data pemilih Pemilu 2024, dengan klaim bahwa hasil pemilu dapat diubah jika server diretas, memiliki tingkat kegawatan yang lebih tinggi. 

Menurutnya, hal ini tidak hanya menyerang kandidat-kandidat, tetapi juga melemahkan legitimasi proses pemilu.

Baca juga : Moeldoko Tegaskan Tahun Politik Harus Jadi Ajang Pertarungan Gagasan Dan Program

Narasi populer, terang dia sengaja diciptakan untuk memperdalam perpecahan dan menyesatkan masyarakat mengenai realitas politik yang ada.

Mafindo mencatat bahwa hoax semakin berkembang dengan menggunakan metode campuran antara teks dan video. Penggunaan video dianggap dapat meningkatkan kredibilitas klaim, sementara teks untuk memberikan konteks dan narasi. 

Septiaji juga menyebut viralitas di media sosial sebagai faktor penting, di mana kombinasi teks dan video cenderung lebih menarik dan mudah dipublikasikan.

Baca juga : Mahfud: Presiden Tahu Siapa Politikus Nakal, Siapa Yang Punya Kerjaan Gelap

Data Mafindo mencatat adanya setidaknya 1.944 hoax terkait isu politik dari Januari hingga Oktober, mencapai 52,8 persen dari total hoax

Dengan tren ini, Mafindo memperkirakan jumlah hoax akan terus meningkat hingga akhir tahun. Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi terkait pemilu di media sosial.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.