Dark/Light Mode

Jokowi Bicara Bonus Demografi Dan RI Jadi Negara Maju

Gerbangnya Sudah Terlihat, Tinggal Dibuka dan Diisi...

Kamis, 4 Januari 2024 08:14 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mewanti-wanti pentingnya estafet kepemimpinan. Jokowi meminta presiden penggantinya bersiap-siap terhadap bonus demografi. Ibaratnya saat ini, gerbangnya sudah terlihat, tinggal dibuka dan diisi...

Nasihat itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/1/2024). Hadir mendampingi Jokowi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, jajaran kepala daerah dan pejabat setempat, serta keluarga besar Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Jokowi peluang bonus demografi yang akan  diterima Indonesia di tahun 2030 mendatang. Kesempatan itu disebut tidak bakal terjadi secara berulang, karena hanya diperoleh satu kali dalam peradaban sebuah negara.

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, dan 2034. Menurutnya, kepemimpinan nasional di tiga periode itu adalah kunci yang menentukan, apakah Indonesia bisa melompat menjadi negara maju atau tidak.

"Gerbangnya sudah kelihatan. Tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya benar, tepat, kita bisa menjadi negara maju. Seperti yang kita impikan," tutur Jokowi.

Jokowi lantas mengambil contoh negara-negara Amerika Latin yang sudah masuk kategori negara berkembang pada tahun 1950-an, tahun 1960-an, dan tahun 1970-an. Namun, setelah 50-60 tahun, negara-negara tersebut masih menjadi negara berkembang. Tidak bisa melompat menjadi negara maju.

Baca juga : Perbaiki Kualitas SDM, Investasi Dan Birokrasi

Menurut Jokowi, hal itu terjadi karena negara-negara tersebut tidak dapat memaksimalkan kesempatan saat memiliki bonus demografi dan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) unggul pada saat itu. Makanya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta pemimpin Indonesia harus bisa mengoptimalkan bonus demografi dengan baik.

"Supaya bisa menjadi negara maju kuncinya ada di pembangunan sumber daya manusia. Di pembangunan sumber daya manusia," tegas Jokowi.

Presiden menyampaikan, dengan mempersiapkan talenta kelompok masyarakat muda di masa depan lewat pendidikan keahlian bakal menjadikan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Pemimpin Indonesia selanjutnya harus benar-benar memperhatikan talenta anak muda. Mereka, harus dipersiapkan dengan baik agar mampu menciptakan masa depan bangsa menjadi lebih baik dan menguasai pentas dunia.

"Yang namanya future talent, future skill, dan prioritas kebutuhan talent harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai hilang begitu saja. Kalau sudah hilang, sulit kita mencari opportunity seperti itu," ujarnya.

Jokowi pun kembali menekankan pemimpin nasional harus mengerti bagaimana cara menciptakan generasi muda yang hebat. Salah satunya mengajak pihak universitas berkontribusi dalam mengembangkan SDM berkualitas. Salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

"Dengan pengalaman panjangnya di bidang pendidikan akan menjadikan UMP sebagai kampus unggulan bereputasi internasional, kampus kebanggaan masyarakat Purwokerto akan berkontribusi pada pengembangan SDM untuk bangsa dan negara," pungkas Presiden Jokowi.

Baca juga : Syarat Indonesia Jadi Negara Maju, Menkes: Masyarakatnya Harus Sehat

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jebul Suroso menyampaikan terima kasih atas dukungan Jokowi. “Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo beserta Menteri PUPR. Ground Breaking Kampus 2 ini, akan menjadi tonggak awal bagi pengembangan UMP sebagai pusat pendidikan unggul di Indonesia,” pungkasnya.

Terpisah, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono Madelan Ibrahim berpandangan bahwa bonus demografi dapat menjadi modal bagi Indonesia menjadi negara maju.

"Selama generasi muda, yaitu gen Z dan milenial dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni, serta kemampuan praktis kewirausahaan yang tinggi, maupun kemampuan bela negara," ulasnya, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (3/1/2024).

Ekonom dari Universitas Mercu Buana ini kemudian menyampaikan langkah-langkah yang harus disiapkan oleh pemerintah Indonesia. Antara lain adalah meningkatkan kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu bersaing pada level internasional. 

Hal itu bisa dilakukan dengan menjadikan universitas-universitas di Indonesia bertaraf internasional. Selain itu, membekalinya dengan kerja sama kewirausahaan antara generasi muda dengan pelatihan yang intensif bersama para entrepreneur.

"Ditambah keterkaitan magang pada perusahaan-perusahaan swasta besar serta mendapat pendidikan bela negara dengan muatan yang lebih banyak dibandingkan yang mereka terima sekarang ini," jelasnya.

Baca juga : Ajudan Wapres Jadi Danrem Di Serang, Ini 60 Perwira Tinggi TNI Yang Dimutasi

Ia pun menuturkan, Indonesia bisa mencontoh negara lain dalam membekali warganya agar lebih mencintai kebudayaan sendiri. Misalnya Korea Selatan yang mengembangkan K-Pop, Jepang mengembangkan budaya kerja, dan Amerika Serikat mengembangkan kebanggaan pada bangsanya. "Minimal itu yang harus dilakukan pemerintah," pungkasnya.

Senada, pengamat politik Ujang Komarudin berpesan kepada pemimpin Indonesia mendatang agar memprioritaskan dunia pendidikan. Sebab, sebagai seorang dosen di Universitas Al Azhar, Ujang menilai belum ada perkembangan signifikan dari sektor pendidikan.

Kebijakan dalam sektor pendidikan itu pun disebutnya membutuhkan dukungan politik. Tanpa dukungan tersebut, dunia pendidikan Indonesia dianggapnya tidak bakal bisa berkembang.

"Maka saya sepakat agar pemimpin ke depan mencetak SDM hebat dengan memprioritaskan dunia pendidikan untuk memanfaatkan bonus demografi.  
Karena tidak ada bangsa yang besar di dunia ini yang tidak berinvestasi melalui dunia pendidikan dan sumber manusianya," ujarnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, dengan judul “Jokowi Bicara  Bonus Demografi Dan RI Jadi Negara Maju; Gerbangnya Sudah Terlihat, Tinggal Dibuka Dan Diisi...”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.