Dark/Light Mode

WPJ Bareng TIM 8 RJBBP Bagikan Makan Siang Gratis Ke Sekolah

Jumat, 8 Maret 2024 14:12 WIB
Wanita Pejuang Jokowi (WPJ) didukung Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) mulai mengawal program makan siang gratis di kawasan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Foto: Istimewa
Wanita Pejuang Jokowi (WPJ) didukung Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) mulai mengawal program makan siang gratis di kawasan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Wanita Pejuang Jokowi (WPJ) didukung Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) mulai mengawal program makan siang gratis untuk siswa siswi dengan membangun dapur makan siang gratis di kawasan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Jawa Barat.

Di program sosialisasi ini, WPJ dan TIM 8 RJBBP ini melibatkan ahli gizi untuk mengukur nutrisi dan asupan gizi makanan yang akan dikonsumsi oleh para siswa.

"Kita melakukan program makan siang gratis ini untuk mendukung gizi anak-anak Indonesia terpenuhi, dan kita berharap ke depannya bisa berkelanjutan dan melakukan evaluasi," ujar Ketua Umum (Ketum) WPJ, Meilany M. Tololiu, Kamis (7/3/2024).

Dalam menjalankan program sosialisasi makan siang gratis, relawan Prabowo-Gibran ini mengaku menggunakan dana mandiri untuk membangun dapur dan kebutuhan makanan siang gratis.

Hal ini dilakukan untuk mendukung tubuh kembang anak indonesia dan mengawal program Pemerintah untuk menekan tingginya angka stunting pada anak.

Baca juga : KKP Gandeng Xiamen University Rumuskan Perencanaan Ruang Laut Di IKN

"Ini kepedulian sosial kita ke anak anak indonesia dan pemerintah untuk henghentaskan stunting," jelasnya.

Sementara, Bendaraha Umum WPJ, Ester Manurung yang juga Bendahara Umum Wanita Pejuang Jokowi mengungkapkan, makanan yang diberikan kepada siswa ini sudah melalui riset. Dari menu makanan, hingga hitungan kalorinya.

"Kita hitung kalorinya mulai dari ada daging tadi sayur tentunya, tempe, kemudian nasi dan juga buah jadi lengkap kebutuhan harian anak dan mencukupi," jelas Ester.

Diceritakan Ester, program sosialisasi kali ini, menyalurkan sebanyak 60 nasi kotak ke dua sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang ada sekitar.

"Ada dua sekolah, TK Happy Holly Kids dan TK Calvary. Total yang kita produksi untuk makan siang gratis untuk hari ini ada 60 nasi kotak lengkap dengan buah dengan hitungan Rp 15 ribu per nasi kotak sudah cukup," jelas Ester.

Baca juga : PPJI Luncurkan Pilot Project Program Makan Siang Gratis di Tingkat SD

Diungkapkannya, program makan siang gratis ini disambut antusias oleh pihak sekolah. Pasalnya, selain dapat membantu orangtua siswa, program ini juga sangat baik untuk anak, karena makanannya sudah terpenuhi gizinya.

Kepala Sekolah TK Happy Holy Kids, Maria Simamora menyebut, program ini selain mengeyangkan, para siswa menjadi bersemangat sekaligus meringankan buaya orangtua.

"Saya rasa cukup baik. Semoga bisa berkelanjutan secara continue dan bermanfaat bagi anak," kata Maria.

Koordinator Nasional TIM 8 RJBBP, Wignyo Prasetyo menjelaskan bahwa program makan siang gratis secara mandiri ini akan dilakukan di sejumlah wilayah dengan tujuan dapat mengedukasi masyarakat, bahwa makan siang gratis ini untuk tumbuh kembang anak.

"Rencananya, kita akan ada program ini di berapa titik, kita lakukan secara swadaya dan ke depannya kita akan kawal program ini. Ini kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat bahwa asupan gizi terhadap anak itu penting untuk membangun kejayaan Indonesia kedepan," ujar Wignyo.

Baca juga : Lenovo Indonesia Donasikan Ratusan Laptop dan PC untuk Lab Komputer di Sekolah

Wignyo juga meminta agar para elit politik tidak memperdebatkan soal anggaran makan siang gratis, menurutnya yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyelamatkan anak bangsa dari stunting.

Hitungannya, alokasi Rp 15.000 per-anak cukup. Dan ratusan triliun anggaran adalah hal yang harus disiapkan negara dengan skemanya.

Yang jelas menurut Wignyo, gizi ibu hamil dan anak harus dipenuhi menuju peningkatan kualitas SDM masa depan menuju Indonesia Emas 2045.

"Kita rakyar gak mau ribet elit-elit yang berdebat soal anggaran. Masih ada 21 persen anak balita mengalami stunting, 17 persen gizi buruk dan 60 persen anak pergi sekolah tidak sarapan, yang sarapan 44 persen dengan kualitas rendah," pungkas Wignyo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.