Dark/Light Mode

Airlangga-AHY Dukung ISI Perkuat Kolaborasi Sipil Militer Bahas Isu Indo-Pasifik

Jumat, 8 Maret 2024 20:54 WIB
Peluncuran Indo-Pacific Strategic Intelligence di Perpustakaan Nasional RI, pada Rabu (8/3). (Foto : Ist)
Peluncuran Indo-Pacific Strategic Intelligence di Perpustakaan Nasional RI, pada Rabu (8/3). (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi terbentuknya Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI).

Sinergitas antara pemerintah dengan ISI diharapkan bisa mendorong keberhasilan dalam mencapai tujuan  Indonesia di kawasan Indo-Pasifik maupun di level global.

Menurut Airlangga, saat ini Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang diterima untuk ‘open for accession discussion’ dengan OECD.

Baca juga : Belasan BUMN Kompak Dukung Peningkatan Kesejahteraan Warga Di Raja Ampat

"Untuk itu, kolaborasi yang erat dengan think tank seperti ISI sebagai knowledge partner diharapkan bisa berdampak positif pada upaya peningkatan kualitas kebijakan Indonesia," papar Airlangga Hartarto saat Peluncuran ISI di Perpustakaan Nasional RI, pada Rabu (8/3).

ISI, yang bernaung di bawah Yayasan Rupa Madani Nusantara (Rupantara), didirikan sebagai wadah pemikir-pemikir dibidang pertahanan internasional untuk memberi masukan kebijakan yang tepat guna bagi pemerintah Indonesia.

ISI berkonsentrasi pada lima fokus kajian yakni kebijakan luar negeri dan diplomasi, kebijakan  pertahanan dan kajian stratejik, peperangan modern dan teknologi militer, ekonomi pertahanan serta kontra-terorisme dan kontra-insurgensi.

Baca juga : Panasonic Perluas Bisnis Solusi Air Bersih Di Indonesia

Dr. Muhammad Hadianto, pendiri dan penasihat Utama ISI, menjelaskan, ISI diharapkan dapat menjadi leading sector dalam kajian yang menyangkut isu-isu keamanan dan geostrategi di Indo-Pasifik. 

"Kami meyakini Indonesia akan menjadi  kekuatan yang disegani ditengah perubahan dinamika keamanan global. ISI memiliki misi untuk memperkuat diskursus publik  terkait geostrategi dan geopolitik di Indonesia melalui kolaborasi sipil dan militer," ungkap Hadianto.

Senada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono yang juga hadir saat peluncuran ISI berharap ISI dapat menjadi kawah candradimuka para ahli sipil untuk kajian pertahanan dan kebijakan luar negeri sehingga Indonesia dapat memastikan keberlangsungan transformasi pertahanan.

Baca juga : Denmark Dorong Kolaborasi Tanggulangi Obesitas Pada Anak Indonesia

Agus juga mendukung ISI untuk mewadahi kolaborasi sipil-militer karena belum banyak yang mengkaji kaitan dinamika Indo-Pasifik dan ekosistem industri pertahanan. 

Kementerian Pertahanan menyambut baik kehadiran ISI dan menyatakan siap menerima saran kebijakan, khususnya untuk kepentingan nasional Indonesia yang bersentuhan dengan isu geostrategis di Indo-Pasifik.

"ISI juga diharapkan dapat berkontribusi untuk melahirkan kebijakan berkualitas pada isu-isu prioritas, seperti penguatan tata kelola akuisisi teknologi pertahanan dan kemandirian pertahanan yang selektif," tutup AHY.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.