Dark/Light Mode

Ajak Bersatu Setelah Ucapkan Selamat Ke Prabowo-Gibran

JK: Tantangan Ekonomi Berat

Jumat, 26 April 2024 08:18 WIB
Jusuf Kalla. (Foto: Ist)
Jusuf Kalla. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029. JK-sapaan akrab Jusuf Kalla-mengajak semua pihak bersatu untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan yang semakin berat

JK menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum tentang perdamaian di Auditorium Mochtar Riady Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada Kamis (25/3/2024).
Menurut JK, sudah dua tahun para elite dan tokoh bangsa berbicara soal Pilpres. Dia mengajak, para elite tidak membuang energi untuk membahas Pilpres yang sudah selesai.

"Kita menerima apa yang ada, bahwa kita berikan selamat kepada Pak Prabowo-Gibran untuk menjalankan pemerintahan ini," kata JK.

Menurutnya, ada hal yang lebih urgent dibicarakan setelah Pilpres. Yakni persoalan ekonomi ke depan. Sebab menurutnya, ketidakpastian global masih berlanjut.

"Selama dua tahun ini kita mengalami perdebatan politik. Masalah yang akan datang itu masalah ekonomi, tidak mudah, dan itu menyangkut seluruh rakyat," ucap JK.

Baca juga : Ucapkan Selamat, JK Ajak Masyarakat Bersatu Dukung Prabowo-Gibran

Mantan Ketua Umum Golkar ini mengajak, semua pihak untuk bersatu dan mendukung pemerintah menghadapi tantangan ekonomi. Sebab, ketika bicara politik tentu urusannya hanya di tataran elite. Namun, ketika menghadapi persoalan ekonomi, erat kaitannya dengan masyarakat.

JK menambahkan, peran dunia usaha juga penting untuk perekonomian ke depan. “Kalau ekonomi itu masalah semua. Kalau ada masalah, semua rakyat kena. Karena itu harus diatasi dengan baik bersama-sama kita dukung itu," pesannya.

Hal senada disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia mengajak, seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi situasi konflik geopolitik yang sedang terjadi dan memitigasi tantangan global.

"Saya mengajak seluruh pihak bersatu, situasi geopolitik sedang tidak menguntungkan, jadi ini waktunya kita berjuang bersama," ujar Airlangga.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Akbar Himawan Buchari mengamini ajakan JK dan Airlangga.. Menurutnya, penetapan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wapres terpilih oleh KPU merupakan tanda Pilpres telah berakhir.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Akbar berharap, semua pihak bisa menerima kemenangan Prabowo-Gibran dengan lapang dada. Apalagi, kondisi geopolitik sedang tidak baik-baik saja. Konflik di Timur Tengah terbukti membuat rupiah terperosok sangat dalam dan harga minyak melonjak.

"Jangan buang energi kepada hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Kepada para elite politik, semoga segera rekonsiliasi, agar bisa bersinergi, menjaga kestabilan politik untuk pertumbuhan ekonomi," ujar Akbar saat dihubungi Rakyat Merdeka, Kamis (25/4/2024).

Menurutnya, kestabilan politik dan ekonomi merupakan formula penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Khususnya, untuk tetap meyakinkan investor bahwa Indonesia menjadi tujuan berinvestasi yang baik.

Akbar yakin, proses peralihan kekuasaan akan berjalan baik. Apalagi, selama berkampanye Prabowo-Gibran selalu mengatakan akan melanjutkan program yang telah dijalankan pemerintahan Jokowi.

"Saya yakin Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa melanjutkan, bahkan membuat Indonesia lebih baik. Yakni, Indonesia Emas 2045," cetus Akbar.

Baca juga : Arnod Sihite: Saatnya Bersatu Dukung Prabowo-Gibran

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini  mengatakan, tantangan ekonomi ke depan akan semakin berat. Salah satu, terus memanasnya kondisi Timur Tengah.

“Dampak perang Iran-Israel jangan dianggap enteng. Perang itu akan seperti air yang menerobos ke mana-mana dan akan lewat jalur perdagangan luar negeri dan moneter,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, Timur Tengah adalah negara penghasil minyak. Jika terus panas, harga minyak diprediksi akan melonjak. Tantangan lainnya adalah terus melemahnya rupiah.

Sementara, Peneliti Indef Prof Bustanil Arifin mengatakan, tantangan ekonomi ke depan adalah masalah pangan. Menurutnya, perang Iran-Israel berdampak pada terganggunya jalur logistik yang berdampak naiknya harga pangan global.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.