Dark/Light Mode

Banjir Bandang Sumbar Tewaskan 44 Orang

Selasa, 14 Mei 2024 08:00 WIB
Warga berjalan di atas tumpukan material akibat banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa)
Warga berjalan di atas tumpukan material akibat banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) porak poranda akibat bencana banjir bandang, sejak Sabtu (11/5/2024). Bencana tersebut juga menewaskan 44 orang.

Banjir bandang terjadi karena tingginya curah hujan di daerah tersebut, sejak Sabtu (11/5/2024). Nahasnya, banjir tersebut bercampur dengan abu vulkanik Gunung Marapi.

Sebanyak empat kabupaten terdampak cukup parah akibat banjir bandang tersebut, yaitu: Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Tanah Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman.

Baca juga : Kawal Janji Politik Prabowo

Banjir bandang juga menyebabkan putusnya jalan utama yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi mengalami lumpuh total. Selain itu, beberapa kawasan di Lembah Anai juga mengalami longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir bandang ini, telah menelan 44 korban jiwa. Jumlah ini sesuai data terakhir, Senin (13/5/2024) pukul 13.00 WIB. Rinciannya, di Agam ada 19 korban meninggal dunia, 14 di Tanah Datar, 2 di Padang Panjang, 1 di Kota Padang, dan 8 di Padang Pariaman.

Sementara, jumlah orang hilang hingga Senin (13/5/2024), sebanyak 15 orang. Dari jumlah itu, 12 orang di Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya di Kabupaten Agam. BNPB menyebut, jumlah korban hilang akibat banjir bandang di Sumatera Barat masih bisa bertambah.

Baca juga : Duit Habis, Cari Pinjaman Sana-sini, Utang Numpuk

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Padang Panjang, Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar merupakan wilayah yang dekat dengan sungai. Bahkan sungai ini mengalir ke Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang.

“Ini yang paling terdampak oleh banjir lahar hujan. Karena paling dekat dan paling banyak kawasan mereka yang dilalui oleh alur-alur banjir lahar hujan,” urai Abdul dalam konferensi pers, Senin (13/5/2024).

Menurut Abdul, BNPB memang mendapatkan beberapa laporan adanya banjir sebelum bencana ini. Namun, tak sebesar bencana kali ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.