Dark/Light Mode

Sidang Kabinet Di Istana Negara

Jokowi Istimewakan Prabowo

Selasa, 25 Juni 2024 08:15 WIB
Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto duduk di samping kanan Presiden Jokowi, saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta (Senin, 24/6/2024). Wapres Ma’ruf Amin duduk di samping kiri Presiden. Sidang juga dihadiri oleh Hadi Tjahjanto (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Marves), Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) dan Muhadjir Effendy (Menko PMK). Foto: DWI PAMBUDO/RAKYAT MERDEKA/RM.ID
Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto duduk di samping kanan Presiden Jokowi, saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta (Senin, 24/6/2024). Wapres Ma’ruf Amin duduk di samping kiri Presiden. Sidang juga dihadiri oleh Hadi Tjahjanto (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Marves), Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) dan Muhadjir Effendy (Menko PMK). Foto: DWI PAMBUDO/RAKYAT MERDEKA/RM.ID

 Sebelumnya 
“Terutama di Timur Tengah, meningkat, kalau kita lihat inflasi dunia juga meninggi. Diferensiasi nilai tukar terus menekan ekonomi semua negara,” ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu senang karena kondisi tersebut tidak membuat daya saing Indonesia merosot. Justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan World Competitiveness Ranking, posisi Indonesia lebih unggul dibanding negara maju seperti Inggris dan Jepang. Posisi ini patut dibanggakan, karena rangking daya saing Indonesia di dunia dari yang sebelumnya 44 melompat ke-34. Kemudian sekarang melompat lagi ke angka 27.

“Saya senang, ini mengalahkan Inggris yang berada di ranking 28, Malaysia di ranking 34, Jepang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di 53,” sebut Presiden.

Baca juga : Diam-diam, Paloh Sering Temui Presiden

Jokowi pun meminta jajarannya menjaga rangking tersebut, karena tidak mudah memperbaikinya jika mengalami penurunan.

Lebih lanjut, dia memaparkan, ada tiga biang kerok utama penurunan daya saing sebuah negara. Pertama, penurunan mata uang yang signifikan. Selanjutnya, faktor penurunan produktivitas dan terakhir stabilitas politik.

“Artinya apa, stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas penting,” tegasnya.

Baca juga : Hacker Minta Tebusan Rp 131 M

Oleh karena itu, Jokowi mewanti-wanti agar semua jajaran menterinya bisa memperhatikan tiga hal tersebut dan mencermati kondisi-kondisi global dan ekonomi nasional. “Saya ingatkan ke semua kementerian, lembaga agar cermati kondisi global dan ekonomi nasional kita,” pesan Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung empat sektor lain yang perlu diperhatikan karena infrastrukturnya masih lemah. Yakni, kesehatan dan lingkungan, pendidikan, sains, dan teknologi.

Disebutkan Jokowi, infrastruktur kesehatan dan lingkungan Indonesia masih berada di level 61, lalu sektor pendidikan di level 56, sains di level 45, dan teknologi di level 32. “Ini penting karena menjadi kelemahan kita yang harus kita perbaiki,” pungkasnya. BYU

Baca juga : Ahmad Mabruri: Sohibul Iman Punya Integritas Dan Kapasitas

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 1 & 8, edisi Senin, 25 Juni 2024 dengan judul "Sidang Kabinet Di Istana Negara Jokowi Istimewakan Prabowo"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.