Dark/Light Mode

Oleh RR Dianggap Sekelas Glodok, Ahok Jadi Sabar

Kamis, 21 November 2019 07:28 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: IG @basukibtp)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: IG @basukibtp)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Ahok menuju kursi bos BUMN mendapat penolakan sejumlah pihak. Banyak dan deras. Namun, Ahok menanggapi santai penolakan tersebut. Dia tidak kaget karena merasa selama ini terbiasa digituin.

Serikat Pekerja Pertamina salah satu yang menolak Ahok menjadi bos mereka. Alasannya, Ahok dianggap sebagai sosok kasar yang kerap membuat keributan.

Ditanya mengenai hal ini, Ahok malah berseloroh santai sambil tertawa. “Kayanya hidup gue ditolak melulu kok, hahaha,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini, sebelum mengisi Workshop Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, di Hotel Grand Arkenso, Semarang, kemarin.

Ahok tak ambil pusing dengan penolakan itu. Dia menganggap, penolakan sebagai hal biasa. “Hidup ini tidak ada yang setuju 100 persen. Tuhan saja ada yang nentang kok,” imbuhnya.

Sekali pun ada penolakan, Ahok memastikan tak akan mundur. Dengan tegas, dia mengatakan siap, jika nantinya ditugasi sebagai petinggi Pertamina.

“Kalau ditunjuk dan diminta tugas, ya kita siap,” tegasnya.

Baca juga : Horee, Bunga KUR Dipangkas Jadi 6 Persen

Ahok juga sempat menanggapi ekonom Rizal Ramli yang menyebut kapasitasnya hanya sebatas “kelas Glodok”.

Sebelumnya, Rizal memang menyebut, dengan hanya bermodalkan marah-marah dan dramatisasi, Ahok akan menjadikan BUMN sekelas Glodok.

Rizal lebih merekomendasikan Ignasius Jonan, eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Thomas Lembong, eks Kepala Badan Penanaman Modal, untuk menduduki posisi itu.

“Glodok? Orang Glodok sih top lho usahanya. Ya nggak?” tanya Ahok pada wartawan.

“Lu kira gampang jadi orang Glodok? Sewa tempatnya mahal lho di Glodok,” sambungnya.

Karena itu, dia justru berterima kasih ke Rizal Ramli. “Terima kasih. Berarti gua bakal jadi orang kaya nih, Bos. Kalau disamakan dengan orang Glodok, bisa kaya dong gue,” ucapnya, sambil terkekeh.

Baca juga : Barca Keok, Duo Madrid Imbang

Yang juga dikomentari Ahok adalah foto editan dirinya dengan seragam Pertamina. Dia menyebut, editannya jelek. Bagian tangannya kekecilan. “Cari yang edit yang badannya gede,” selorohnya lagi.

Selain Serikat Pekerja Pertamina dan Rizal Ramli, mantan Sesmen BUMN Said Didu juga tak sepakat dengan penunjukan Ahok. Dia menyebut, pemerintah seperti bermain judi dengan mengambil keputusan itu.

“Menurut saya, adalah judi besar. Karena ini adalah orang yang sangat kontroversial dalam berbagai aspek,” ujar Said.

Nama lain yang menolak Ahok adalah eks Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dia mempertanyakan prestasi Ahok yang dinilainya hanya mampu membuat kegaduhan.

Dahlan merekomendasikan Arief Yahya menduduki jabatan bos BUMN. Tapi, yang membela Ahok juga banyak. Salah satunya, Presiden Jokowi. “Kita tahu kinerjanya Pak Ahok,” ujar Jokowi, Kamis pekan lalu.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, juga membela Ahok. Dia menyebut, kinerja Ahok bagus. Selain itu, Ahok juga dinilai se ba gai sosok yang “bersih”.

Baca juga : Salah Ditekel, Kloop Marah

:Orang baik, mau bikin lurus bersih ya, (masa) ndak mau dibersihin,” ujar Luhut, Rabu lalu.

Dia pun menyebut, tak ada masalah dengan penolakan-penolakan terhadap Ahok.

Pembelaan juga datang dari Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Ahok, katanya, harus dibela supaya tak dijadikan bulan-bulanan.

Fahri, menekankan, tak boleh ada diskriminasi terhadap hak warga negara yang sudah dilindungi dalam amanat konstitusi negara Indonesia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.