Dark/Light Mode

Habis Pensiun Mau Ngapain? Ini Rencana 4 Komisioner KPK

Selasa, 17 Desember 2019 16:50 WIB
Pimpinan KPK. (Foto: Ist)
Pimpinan KPK. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat pimpinan KPK Jilid IV,  yakni Agus Rahardjo, Laode M. Syarif, Basaria Panjaitan, dan Saut Situmorang, bakal segera memasuki masa pensiun dalam hitungan hari.

Apa yang akan mereka lakukan setelah purna tugas dari komisi antirasuah itu? Saut menjawabnya dengan berkelakar. "Mau pulang ke rumah, nanti jalan-jalan ke Eropa sama Bu Basaria, hahaha," tutur Saut setelah menyampaikan Kinerja KPK 2016-2019 di Gedung Penunjang KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).

Setelah itu, mantan staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN) itu baru serius. Dia mengatakan akan membentuk semacam 'dewan inisiatif'. 

Baca juga : Pengusutan Kasus Novel, Ini Kata Kapolri

"Maksudnya ke mana setelah ini, pastilah main post-nya tetap membangun integritas. Lalu banyak saran bikin ini bikin itu, tapi saya mau pakai kata inisiatif, xxx inisiatif apa lah, karena inisiatif saya bisa ke Pak Laode ke Pak Alex (Alexander Marwata)," tuturnya. "Makanya isunya Pak Laode kan lingkungan entar, kalau inisiatif saya bisa bantu orang supaya jangan buang sampah sembarangan, bantu jaksa, polisi, ini inisiatif. Jadi xx inisiatif, apakah itu SS inisiatif," imbuh Saut.

Sementara Basaria, ingin tetap berkutat di gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang digagas KPK. Basaria akan berkeliling Indonesia untuk mengajak para purnawirawan polisi wanita (Polwan) turut serta dalam gerakan itu. 

"Saya kan sudah purnawirawan, di kita itu ada perkumpulan purnawirawan di seluruh Indonesia, termasuk purnawirawan para polisi wanita. Saya akan terus keliling (Indonesia) untuk memberi pemaparan soal SPAK ini," ucap Basaria. "Dengan demikian nilai-nilai antikorupsi bisa berkembang juga melalui mereka secara masif," imbuh pensiunan jenderal polisi bintang dua itu.

Baca juga : Kementerian yang Mau Lakukan Pencegahan, Silakan Kontak KPK

Sementara Laode Syarif mengungkapkan akan kembali menjadi pengajar. Sebelum menjadi Waka KPK, Syarif menjadi dosen di Universitas Hasanuddin, Makassar. "Saya ingin hidup seperti sebelum di KPK, mengajar, bikin program antikorupsi dan pembinaan hukum, bantu polisi, jaksa, KPK, dan Mahkamah Agung (MA)," ungkap Syarif.

Syarif menggarisbawahi soal bantuannya ke MA. Ia mengatakan, MA sangat bantuan agar kembali ke marwahnya. Khususnya, penanganan kasus-kasus korupsi. Saat ini, lembaga pimpinan Hatta Ali itu dinilainya terlalu sering memberikan Peninjauan Kembali (PK) kepada terdakwa koruptor.

"Bahkan di tingkat kasasi, tingkat kasasi itu sebenarnya kan menguji penerapan hukum bukan mempersoalkan fakta lagi. Ini masih persoalan fakta plus pengurangan hukuman sekarang," ucap Syarif.

Baca juga : HKI: Pembangunan Kawasan Industri Dongkrak Ekonomi Nasional

Sementara Agus Rahardjo menuturkan ingin bersantai selepas pensiun. Ia pun mengaku belum menentukan kegiatan ke depannya. Hanya saja Agus memastikan akan terus memperhatikan sektor pencegahan korupsi.

"Saya sama dengan Bu Basaria, jadi PNS sudah pensiun jadi KPK sudah pensiun. Kalau masih melamar ke sana ke mari kan rasanya enggak elok ya. Beri kesempatan yang muda-muda ya. Jadi kami akan menjalani takdir saja lah," tuturnya, santai. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.