Dark/Light Mode

Mahfud: Para Pejabat Tidak Islamophobia

Presiden Rajin Solat, Menkeu Rajin Puasa

Senin, 23 Desember 2019 06:52 WIB
Presiden Jokowi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam, Mahfud MD, menepis tuduhan yang menyebut para pejabat mengidap islamophobia. Mahfud memastikan, para pejabat justru bangga sebagai Muslim dan tak menutupi identitas keislamannya. Mahfud mencontohkan: Presiden Jokowi rajin solat dan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, rajin puasa Senin Kamis.

Islampphobia adalah sikap kebencian dan ketakutan akan semua hal yang berbau Islam. Tuduhan adanya pejabat mengidap Islamophobia mulai muncul sejak Oktober lalu. Penyebabnya karena pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang dianggap menyudutkan umat Islam.

Belum lagi komentar para menteri yang sering berlebihan. Seperti omongan Menteri Agama, Fachrul Razi, soal cadar dan celana cingkrang, sampai omongan Sri Mulyani yang tiba-tiba ikutan membahas radikalisme.

Alhasil, tuduhan Islamophobia, yang awalnya terdengar sayup-sayup, kini jadi terdengar lantang. Beberapa kebijakan lain yang dianggap mencerminkan Islamophobia antara lain kewajiban majelis taklim mendaftar dan terbitnya surat keputusan bersama (SKB) 11 menteri tentang pemberantasan radikalisme.

Waketum Gerindra, Fadli Zon, menuding, kebijakan terse but mencerminkan pemerintah takut terhadap umat Islam. Bahasa kerennya, Islamophobia. Yang teranyar yang dipermasalahkan adalah absennya Indonesia dalam KTT Kuala Lumpur, Malaysia, membahas isu-isu dan persoalan Muslim, pekan lalu.

Baca juga : Di Samping Presiden, Ahok Tolak Pinggang

Sejumlah pihak menyayangkan kenapa presiden atau wapres tidak datang dalam pertemuan itu. Imam Besar Masjid New York, Shamsi Ali yang berpandangan begitu.

Melihat tuduhan yang terus menggelinding, Mahfud angkat bicara. Bantahan pertama disampaikan Mahfud di kantornya, Kamis lalu. Akhir pekan kemarin, saat mengisi acara Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Amin, Ngasinan, Kediri, Mahfud menyampaikan hal serupa.

Tak cukup sampai di situ, omongan soal itu dia gemakan lagi di akun Instagram miliknya. “Ada tuduhan seolah pemerintah bersikap Islamophobia atau bahkan anti-Islam,” tulis Mahfud mengawali keterangannya.

Mantan Ketua MK itu mengatakan, tuduhan itu tidak benar. Justru yang menggembirakan, para pejabat publik saat ini dengan terang-terangan menunjukkan keislamannya. “Bahkan, Pak Jokowi sendiri pada acara resmi KTT ASEAN plus di Taiwan, ketika masuk waktu dzuhur, minta izin solat,” ungkap Mahfud.

Demikian juga dengan Sri Mulyani, yang ternyata rajin puasa sunah Senin Kamis. “Bu Sri Mulyani juga sering minta izin tidak bisa ikut makan usai rapat kabinet karena puasa,” imbuhnya.

Baca juga : Mahfud MD: Pancasila dan Islam Tak Bertentangan, Tapi Saling Menjiwai

Menurutnya, pemerintah tengah berupaya menghilangkan phobia. Saat ini, umat Islam bebas ikut berkontestasi politik bahkan sebagian besar pejabat adalah Muslim. “Mari kita hilangkan narasi atau pembentukan opini seolah Islam dipinggirkan. Karena itu semua tidak benar sama sekali,” tutupnya.

Saat menyampaikan halaqoh kebangsaan di Pondok Pesantren Al Amin, Mahfud lebih lugas menepis tuduhan Islamophobia tersebut. Kata dia, siapa bilang pemerintah anti-Islam? Buktinya pejabat kita itu mayoritas Muslim, dan rajin beribadah. Perlu dicatat juga, tidak ada Islamophobia di Indonesia,” ujar Mahfud.

Mahfud menegaskan, saat ini umat Islam bebas menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaan. Tidak ada penindasan seperti jaman kolonial. Umat Islam bebas mengikuti kontestasi politik, dan sudah menduduki pos penting pemerintahan dari bupati bahkan sampai presiden. “Tidak ada hambatan sama sekali,” tegasnya.

Atas hal itu, Mahfud mengimbau ke sebagian kelompok untuk menghilangkan narasi dan pembentukan opini seolah-olah ada penindasan terhadap umat Islam. Mahfud juga mengajak rakyat menjaga ukhuwah basyariah. “Mari kita jaga dan rajut persatuan dalam perbedaan agar kehidupan berbangsa terus harmonis,” tuntasnya.

Unggahan Mahfud di Instagram tadi banjir respons. Sampai pukul 12 malam tadi, sudah ada 7.500 yang membubuhkan tanda suka dan 283 komentar. Komentarnya macam-macam. Ada yang memberikan analisis mengenai munculnya tudingan Islamphobia.

Baca juga : Tidak Ada Kewajiban Ahok Mundur Dari PDIP

“Opini islamophobia di hembuskan oleh kelompok kelompok yang meng gunakan Islam sebagai alat poli tik,” tulis akun @cak_tho79 Akun @rukhiatade memberikan penjelasan lain.

“Orang Islam masa takut dgn Islam? Kalau pelaksanaan Islam yg belum sempurna bolehlah dikatakan.. karena semuanya juga kita sedang berproses agar bisa berIslam dengan sebaik mungkin..,” tulisnya.

Sedangkan akun @lucky_adytia menerangkan, yang ada adalah ketakutan munculnya kelompok Kha warij. “Khawarij phobia yg tepat,” tulisnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.