Dark/Light Mode

Perintah Trump Bunuh Qassem Soleimani Dianggap Ilegal

Duo Sanders-Ro Khanna Siap Blokir Pendanaan Pentagon Untuk Perang Melawan Iran

Sabtu, 4 Januari 2020 09:18 WIB
Bernie Sanders (kiri) dan Ro Khanna (Foto: Istimewa)
Bernie Sanders (kiri) dan Ro Khanna (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tindakan Presiden AS Donald Trump yang memerintahkan pembunuhan terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani via serangan udara pada Jumat (3/1), dikecam Kongres AS. Hal itu dinilai ilegal.

Ro Khanna, Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat menegaskan, apa yang dilakukan Trump tidak seizin Kongres.

Bersama Bernie Sanders, Ro Khanna akan mengenalkan Undang-undang baru yang dapat memblokir Pentagon melakukan pendanaan ilegal dalam bentuk apa pun.

Baca juga : Urusan Wagub Jakarta, Presiden PKS Sentil Prabowo

"Kongres memiliki kekuatan untuk mengubah arah dan menghentikan perang dengan Iran. @SenSanders dan saya memperkenalkan undang-undang untuk memblokir pendanaan Pentagon, untuk tindakan sepihak apa pun yang dilakukan presiden. Tak bisa perang melawan Iran tanpa izin Kongres," cuit Ro Khanna, melalui akun Twitternya, Sabtu (4/1).

Sanders pun langsung mengamini cuitan ini. "Saya memperkenalkan RUU dengan Khanna untuk menghentikan Donald Trump dari tindakan ilegalnya, yang dapat membawa kami ke perang melawan Iran. Mereka yang harus berjuang dan mati dalam konflik Timur Tengah yang baru, adalah anak-anak kelas pekerja. Bukan anak-anak miliarder," kata Sanders, Sabtu (4/1).

 

Baca juga : Lawan China, Kita Jangan Lembek

Cuitan kedua tokoh ini disambut positif oleh para pendukungnya di jagat maya. "Memperkenalkan RUU yang mengatakan, jika terjadi perang, semua anak-anak anggota kongres usia militer segera direkrut untuk layanan garis depan. Saya yakin, itu akan menghentikan perang tanpa akhir," kata @TheOneTrueBob3.

"Sebagai seorang imigran Iran, saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati terdalam. Bernie, Anda adalah suara moralitas di masa kelam ini," ujar @AM_ProHuman.

Sementara @phantomsteve menulis, "Mungkin Anda dapat memasukkan klausa yang mengatakan bahwa jika perang benar-benar terjadi, semua Senator dan anggota Kongres yang mendukung, harus mengirim salah satu keluarga dekat mereka untuk pasang badan di garis depan? Jika mereka menginginkan perang, baiklah ... ambil risiko anak-anak / cucu Anda ....".

Baca juga : Sinergi Lintas BUMN Bantu Korban Banjir di Tangerang

Namun, ada juga yang menyuarakan pro Trump. @PorcelainPrinc, misalnya. Ia mengatakan, "Iran telah mengebom kantor kedutaan kita. Mereka ingin perang dengan kita".

Postingan ini segera disambar @BadAim2048. "Iran tidak mengebom. Kita lah yang melancarkan serangan udara," tuturnya.

Akun @bash_h pun menambahkan,"Tidak ada yang mengebom kedutaan Amerika di Irak. Yang ada, sekelompok orang protes selama sehari, dan mundur setelahnya. Mereka memprotes pemboman AS terhadap pangkalan milisi pro-Iran di Irak. Ini terjadi karena seorang kontraktor AS terbunuh, ketika anggota milisi ini menembakkan sebuah roket ke pangkalan AS," paparnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.