Dark/Light Mode

Penyemprotan Disinfektan Tidak Boleh Asal-asalan

Selasa, 17 Maret 2020 16:45 WIB
Tim penyemprot disinfektan dari PT Turacon. (Foto: Istimewa)
Tim penyemprot disinfektan dari PT Turacon. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menetapkan pandemi Virus Corona alias COVID-19 sebagai bencana nasional. Pencegahan pun dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat kerumunan atau keramaian. Termasuk di masjid-masjid, gedung-gedung kementerian/lembaga, hingga Gedung DPR. Di DPR sejak pagi, belasan petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) terlihat sibuk melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Gedung DPR.         

Anggota Komisi X DPR, Debby Kurniawan, mengatakan, upaya pencegahan persebaran COVID-19 sangat penting. Selain penyemprotan disinfektan, masyarakat pun harus rutin menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. "Pencegahan COVID-19 bisa dari diri sendiri, dengan membatasi kegiatan di luar rumah dan selalu menjaga kebersihan," ujar Debby Kurniawan, di Jakarta, Selasa (17/3).      

Untuk menekan persebaran Virus Corona, kata Debby, tempat kerumunan harus disterilisasi. Seperti masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya. "Sudah tepat pencegahan dengan penyemprotan cairan disinfektan. Tapi diwaspadai selain gedung, moda transportasi massal juga perlu disterilisasi," katanya.

Baca juga : Setiap Tamu Istana Disemprot Disinfektan

Zainal Arifin, seorang petugas sekaligus pemilik perusahaan pengendali hama yang melakukan penyemprotan di Gedung DPR, mengatakan, proses sterilisasi menggunakan cairan disinfektan tidak boleh dilakukan asal-asalan. Sebab, ada batas penggunaan cairan disinfektan yang aman bagi manusia.         

Kemudian, jenis disinfektan yang digunakan pun harus memiliki PH yang rendah. "PT Turacon hari ini melakukan penyemprotan di Gedung DPR. Sebelumnya, kami sudah melakukan penyemprotan ke masjid-masjid bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI)," ujarnya.      

Ia menjelaskan, penyemprotan disinfektan berfungsi untuk membunuh jenis Virus Corona, virus tuberkulosis (TB) dan jenis virus lainnya. Pencegahan melalui penyemprotan disinfektan untuk COVID-19, menurutnya tidak jauh berbeda dengan penanganan virus flu burung (H5N1). "Sebelumnya kami juga dilibatkan pada penyemprotan virus flu burung," katanya.      

Baca juga : Pemerintah Diminta Serius Cegah Alih Fungsi Lahan

Zainal menuturkan, penyemprotan disinfektan aman bagi manusia. Dia mencontohkan, usai penyemprotan di masjid, dua jam kemudian masyarakat bisa menggunakan untuk salat berjamaah.       

"Alhamdulillah, saat kami melakukan penyemprotan di kediaman Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Beliau tidak keluar rumah, hanya berpindah kamar saja. Dan Alhamdulillah aman," ungkapnya.      

Penyemprotan disinfektan di gedung dan masjid, kata Zainal, merupakan bagian kepedulian PT Turacon untuk membantu pemerintah melakukan pencegahan persebaran virus COVID-19. Ia menambahkan, keterbatasan APD menjadi kendala pencegahan persebaran virus Corona. Pasalnya, permintaan penyemprotan disinfektan dari masyarakat saat ini sangat tinggi.       

Baca juga : Kenin Kehilangan Tuah Australia Open

"Kalau untuk cairan disinfektan kami cukup, hanya kesulitan mendapatkan APD. Karena penyemprotan di tempat yang terindikasi ada persebaran COVID-19, APD yang sudah digunakan kami akan musnahkan. Ini seperti penyemprotan di kediaman Menteri Perhubungan. Kami juga harus berhati-hati, agar tidak terinfeksi virus COVID-19," ujarnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.