Dark/Light Mode

Dirawat di RS Siloam Bekasi, Nenek 71 Tahun Ini Berjuang Hingga Sembuh dari Covid-19

Senin, 13 April 2020 10:31 WIB
Ruretno Sari (Foto: Tangkapan layar video)
Ruretno Sari (Foto: Tangkapan layar video)

 Sebelumnya 
Selanjutnya, pada siang harinya, Ruretno dilarikan ke rumah sakit lain lagi yang berada di Harapan Indah. Dia pun langsung dimasukkan ke UGD. "Saya diinfus, dan langsung dimasukkan ke kamar. Dan pada sore hari, tanggal 18 Maret 2020, saya mendengar kabar suami saya sudah meninggal dunia, karena pada hari itu suami saya kritis, suami saya sudah menjalani isolasi," katanya.        

Ruretno amat terkejut. Karena dia merasa semasa hidup sang suami jarang sakit. "Saya yang sering sakit dan suami saya itu orang baik. Dan saya pernah bedoa kepada Tuhan, kalau memang mau memanggil dari salah satu kami, panggil saya dulu Tuhan. Karena saya gak sanggup hidup tanpa suami," lirihnya.      

Baca juga : Bikin Aparat Jadi Ambigu, Permenhub No.18 Tahun 2020 Harus Segera Dicabut dan Direvisi

Namun, rencana Sang Pencipta berbeda. Sang suami terlebih dulu menghadap Tuhan setelah lima hari menjalani perawatan di rumah sakit. "Tapi saya bersyukur, karena suami saya tidak menderita sakit lama," katanya. Pertemuan dirinya dengan suami di RS kedua jadi yang terakhir. Karena ketika itu dirinya memutuskan untuk kembali ke rumah tidak menjalani perawatan.      

Suami Ruretno dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, meski diberikan sejumlah syarat. "Malam itu kami tinggal di Hotel dekat TPU Pondok Ranggon, agar bisa mengebumikan jenazah suami saya. Tapi saya masih kurang fit dan tidak kuat, akhirnya anak perempuan saya memutuskan agar saya tidak ikut, termasuk menantu saya karena terserang demam, kami ketika itu masih tidak ngeh kalau itu karena corona," katanya.        

Baca juga : Alhamdulillah, 6 Pasien Di Jatim Sembuh Covid-19

Akhirnya, lanjut dia, pemakaman sang suami hanya disaksikan anak perempuannya dan menantunya. "Begitu di sana tidak boleh ada acara macam-macam, begitu masuk langsung dikubur," katanya.      

Setelah mengebumikan sang suami, semua anak-anaknya kembali ke rumah. Di situ, kondisi Ruretno semakin parah, yang pada akhirnya dia dilarikan ke RS Siloam, Kota Bekasi. "Saya langsung dimasukkan ke ruang penyaringan dan setelah itu ke UGD, saya diinfus, dan hasilnya pun mengejutkan. Paru-paru saya kurang bagus. Menantu saya juga ikut diperiksa. Akhirnya saya diisolasi dan menantu saya harus diisolasi di rumah," kata dia.        

Baca juga : DK PBB Dinilai Lamban Respons Covid-19

Dia juga bercerita mengenai berbagai prosedur yang harus dilaluinya di RS Siloam Bekasi. Mulai dari ruang penyaringan, lalu pemeriksaan di UGD, kemudian diinapkan di ruang isolasi yang telah dipersiapkan. Ruretno terpaksa diisolasi melihat hasil CT Scan paru-parunya yang kurang baik dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.          
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.