Dark/Light Mode

Larang Jokowi Mudik Ke Solo

Hahaha... Pak Wali Becandanya Bisa Aja

Kamis, 23 April 2020 05:25 WIB
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (Foto: IG@fx.rudyatmo)
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (Foto: [email protected])

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo setuju dengan pelarangan mudik yang disampaikan Presiden Jokowi. Menurutnya, larangan itu harus berlaku bagi siapa pun. Termasuk, bagi Jokowi yang merupakan warga Solo. Kalau nekat ke Solo, Jokowi bakal tetap dikarantina. Hehehe...Bisa aja Pak Wali ini...

Rudy, sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo, awalnya menyatakan, setiap orang yang mudik dari Jakarta ke kotanya bakal menjalani karantina selama 14 hari di Graha Wisata Niaga. Termasuk, pejabat negara. "Ya karantina. Kalau sudah membuat aturan seperti itu, orang Jakarta jangan ke Solo lah. Biar pun itu VVIP lah," tegasnya, di kawasan Manahan, Solo, kemarin.

Saat ditanya bagaimana kalau Presiden Jokowi yang mudik ke Solo, Rudy berseloroh. "Kalau yang membuat aturan VVIP, ya VVIP jangan ke Solo dulu. Masa VVIP mau saya karantina di Graha Wisata, ya nggak pantas," ucapnya. Rudy mengatakan, karantina pemudik yang datang dari Jakarta sudah disepakati warganya. Menurut Rudy, kebijakan larangan mudik ini sebenarnya sudah telat. Sebab, banyak pemudik yang keburu sampai di kampung halaman.

Kata dia, gelombang pertama arus mudik sudah terjadi sejak pertengahan Maret 2020. "Sekarang itu yang harus ditegaskan dan dipikirkan adalah bagaimana yang belum mudik ini," imbuhnya.

Baca juga : Perangi Corona, Korni Minta Pemerintah Perbanyak Pasokan APD

Mengantisipasi jumlahnya bertambah, Rudy meminta pemerintah melarang transportasi umum. Selain itu, dia meminta masyarakat melaporkan ketika ada pemudik yang pulang kampung. "Masyarakat juga sekarang sudah punya kesadaran, kalau ada pemudik pasti dibawa ke Graha Wisata," tutur politisi PDIP itu.

Dia mencontohkan, baru-baru ini ada delapan orang pemudik yang pulang ke Solo. Kemudian, warga mengantarkan mereka ke rumah karantina di Graha Wisata Niaga yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Selain Graha Wisata Niaga, ada dua lokasi karantina lain yang disiapkan untuk ODP. Keduanya adalah eks Rumah Joko Susilo dan Dalem Joyokusuman, Gajahan.

Solo, merupakan kota pertama di wilayah Jawa Tengah yang menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona. Kota ini juga dikelilingi daerah seperti Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Klaten dan Wonogiri yang semuanya berstatus KLB. Namun Rudy bilang, belum ada rencana mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga : Relawan Jokowi Dukung Sikap Kritis, Tapi Tolak Hoaks dan Fitnah

Dia menekankan, kedisplinan dan kesadaran masyarakat untuk mencegah meluasnya Covid-19. Baik disiplin dalam menggunakan masker, disiplin menghindari kerumunan, maupun disiplin cuci tangan dan jaga jarak.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, membeberkan, Solo tidak memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan warganya selama diberlakukannya PSBB. Anggaran pengaman sosial Covid-19 senilai Rp 49 miliar dari rasionalisasi sejumlah kegiatan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hanya cukup sampai Mei.

Dana tersebut digunakan untuk memberikan bantuan sembako bagi 40 ribu KK dengan total Rp 10,6 miliar. "Belum lagi dampak yang akan dihadapi selama PSBB diberlakukan. Sektor ekonomi yang akan terkena imbas. Pasar-pasar tradisional juga berhenti beroperasi," bebernya.

Di dunia maya, selorohan Rudy soal VVIP ditanggapi warganet. Akun @Iyo63579667 setuju dengan pendapat Rudy. "Ya selayaknya gitu. Atau sekalian aja Presiden nggak boleh ke mana-mana aja Pak... Hahaha.. Jaman sekarang....Otda itu sudah kebablasan... hormatnya," cuitnya di Twitter.

Baca juga : Larang Jokowi ke Kediri, Pramono: Bercanda

Sementara, akun @LSarung sebaliknya, tak sepakat. Rudy disebutnya ngawur. Dia menuding Rudy benci ke Jokowi. "Ini ya ngawur. Yang namanya petugas ya bebas mau ke mana. Lha yang ngatur keamanan sampeyan sopo? Berarti relawan, nakes, aparat dari luar daerah nggak boleh? Kalau keluarga Anda butuh perawatan yang diharuskan ke RS di Jakarta, terus ganti, nggak boleh? Terus piye? Benci secara personal jangan libatkan rakyat," kritiknya.

Akun @AlsNugrahaa pun menengahi. "Hahaha, jangan diseriusin Pak Walkot Solo ini. Jelas kan kalimatnya bercanda," kicau dia. Akun @pojokkritis mengamini. "Budayakan baca sebelum komen, salam damai," imbuhnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.