Dark/Light Mode

Di Era Firli

KPK `Rasa` Polisi

Rabu, 29 April 2020 04:40 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Tedy K.Kroen/RM)
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Tedy K.Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga bulan dipimpin Komjen Firli Bahuri, KPK perlahan-lahan berubah tampilan. Ada yang bilang, komisi tukang tangkap koruptor yang diisi jaksa, polisi dan aktivis itu, sekarang lebih terasa polisinya. Apa tanda-tanda KPK “rasa” polisi?

Tersangka korupsi yang ditangkap dipamerin ke publik saat konferensi pengumuman tersangka. Lalu, tiga jabatan strategis KPK juga diisi petinggi polisi. Soal gaya mengumumkan tersangka seperti meniru gaya polisi itu, terjadi Senin (27/4), saat pimpinan KPK mengumumkan dua tersangka baru dalam kasus suap proyek di Dinas PUPR muara Enim, yakni Ketua DPRD muara Enim Aries HB dan Plt. Kepala Dinas PUPR Muara Enim Ramlan Suryadi.

Baca juga : Pimpinan KPK Rela Gajinya Disunat?

Dengan tangan terborgol serta memakai rompi orange, kedua tersangka ikut dihadirkan. Sambil menghadap tembok, kedua tersangka berdiri di belakang Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Deputi penindakan KPK Brigjen Karyoto dan Plt. Jubir KPK Ali Fikri memamerkan tersangka saat pengumuman kasus berlangsung terbilang baru di KPK.

Memang, KPK pernah melakukan hal yang sama saat dipimpin Abraham Samad dan Bambang Widjojanto pada 2014. Namun, yang dipamerkan bukan tersangka, melainkan buronan. Yakni bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo. Bedanya, tersangka kasus suap dan korupsi proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) itu, tidak dipamerkan sepanjang konferensi pers. Dia dimunculkan di tengah-tengah konferensi pers yang digelar KPK. Hanya dua menit.

Baca juga : Dipanggil KPK, Hasto Datang

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menilai, memamerkan tersangka bukan merupakan budaya KPK. Sebab, komisi superbody ini selalu menjaga asas praduga tak bersalah, sebelum kasus berkekuatan hukum tetap (inkracht).“Tindakan mempertontonkan tersangka lazim masyarakat lihat pada institusi penegak hukum lain,” ujar Kurnia Ramadhana, kemarin.

Menurutnya, perubahan tampilan itu tak lepas dari sosok Firli Bahuri. Sebab, Firli sendiri sampai saat ini, tidak pernah menyatakan mundur dari institusinya terdahulu, yakni Polri. Dia masih berstatus jenderal bintang 3 aktif di instituti korps baju cokelat.

Baca juga : Jadi Mahmud, Karina Salim Ubah Pola Pikir

“Jadi, wajar saja kebiasaan-kebiasaan lama yang bersangkutan masih di bawa-bawa ke KPK. ini sekaligus menggambarkan bahwa Firli Bahuri belum memahami sepenuhnya kebiasaan-kebiasaan yang ada di KPK itu sendiri,” tudingnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.