Dark/Light Mode

Di Era Firli

KPK `Rasa` Polisi

Rabu, 29 April 2020 04:40 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Tedy K.Kroen/RM)
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Tedy K.Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Apa jawaban Firli? Dia mengaku punya alasan kenapa menghadirkan tersangka saat konferensi pers. Tujuannya tak lain untuk menimbulkan rasa keadilan. “Karena masyarakat melihat, oh tersangkanya ada dan melihat perlakuan yang sama kepada semua tersangka atau prinsip equality before the law sudah dihadirkan,” ujar Firli, melalui pesan singkat, kemarin.

Dengan begitu, diharapkan timbul kepercayaan dari masyarakat. Tujuan lain, memberikan efek jera sekaligus peringatan bagi masyarakat agar tidak melakukan korupsi. Selain gaya komunikasinya, KPK “rasa polisi” terlihat dari pengisian jabatan strategis.

Baca juga : Pimpinan KPK Rela Gajinya Disunat?

Pertama, Brigjen Karyoto yang menempati posisi Deputi Penindakan. Eks Wakapolda DI Yogyakarta itu terpilih setelah berhasil menyisihkan dua jenderal bintang satu lainnya; Kepala Pendidikan dan Pelatihan Reserse Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Brigjen agus Nugroho dan Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan.

Selanjutnya, ada lagi petinggi Polri yang menduduki jabatan mentereng di KPK, yakni Eks Kasubdit II Direktorat tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Endar Priartono dan Kombes Panca Putra. Masing-masing mengisi jabatan Direktur Penyelidikan dan Direktur Penyidikan. Keduanya berada di bawah Brigjen Karyoto.

Baca juga : Dipanggil KPK, Hasto Datang

Dominasi orang-orang korps Bhayangkara di tubuh KPK diyakini membuat wajah penindakan KPK berubah. “Karena pasti wajah penindakan itu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pejabatnya. Jadi ini memang landscape pemberantasan korupsi dalam bidang penindakan ke depan ini akan sangat bercita rasa Polri. KPK rasa polisi,” ujar peneliti Pusat Kajian antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman.

Meski begitu, Zaenur enggan memprediksi masa depan KPK dengan gaya kepolisian ini. “Akan seperti apa, ya, tidak ada yang tahu,” tuturnya.

Baca juga : Jadi Mahmud, Karina Salim Ubah Pola Pikir

Plt Jubir KPK Ali Fikri memastikan, meskipun jabatan di sektor penindakan KPK kini didominasi polisi, komisi antirasuah bakal tetap bekerja secara independen. “KPK sebagai salah satu lembaga penegak hukum, dalam penanganan setiap kasus dipastikan akan tetap bekerja sesuai dengan koridor hukum yang berlaku,” tegas Ali.

Dia mengklaim, KPK punya sumber daya manusia serta sistem kerja yang baik. Sehingga, tidak berpengaruh meski didominasi polisi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.