Dark/Light Mode

Rapid Test Biozek Bermasalah, Kimia Farma Setop Distribusi

Rabu, 13 Mei 2020 16:02 WIB
Alat rapid test buatan Biozek (Foto: Dok. Biozek)
Alat rapid test buatan Biozek (Foto: Dok. Biozek)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kimia Farma Tbk memutuskan menghentikan sementara distribusi alat rapid test Biozek ke fasilitas layanan kesehatan jejaring laboratorium pemeriksaan dan Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan setelah adanya temuan bahwa alat tersebut memiliki tingkat akurasi rendah dan bermasalah.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan, semula pihaknya telah melakukan impor dan distribusi rapid test Biozek sejak pertengahan April 2020. "Perseroan meminta klarifikasi kepada Inzek International Trading BV Belanda atas pemberitaan tersebut," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (13/5). 

Baca juga : Seat Belt Bermasalah, Toyota Recall Alphard dan Vellfire

Kimia Farma, kata Ganti, senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan dan solusi kesehatan yang terbaik bagi masyarakat serta menjalankan prosedur sesuai dengan ketentuan, regulasi dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Rapid test Biozek merupakan rapid test IVD antibody yang hanya digunakan untuk screening test. Alat ini memerlukan pengujian lebih lanjut untuk penegakan diagnosa. Salah satunya melalui metode pemeriksaan Polimerase Chain Reaction (PCR) test. Alat ini tidak disarankan digunakan secara personal tetapi dilakukan tenaga kesehatan yang kompeten. 

Baca juga : Rilis Obligasi, Indah Kiat Incar Dana Segar Rp 3 Triliun

Produk rapid test Biozek memiliki sertifikat Conformite Europeenne (CE) yang memenuhi persyaratan hukum untuk dapat diperdagangkan dan dikomersialisasikan di pasar Eropa. Produk ini mendapatkan sertifikat tersebut melalui proses yang sangat ketat, dan produk tersebut telah tercantum di Website resmi Uni Eropa. 

Negara lain yang tercatat turut mendistribusikan produk tersebut antara lain Belanda, Inggris, Portugal, Georgia, Nigeria, dan Saudi Arabia. Alat kesehatan ini diklaim telah dilengkapi dengan dokumen mutu berupa uji klinik yang menunjukkan hasil uji Sensitivitas Relatif Rapid Test BNCP-402 dan BNCP-402S lebih dari 99,9 persen untuk IgG dan 85 persen untuk IgM. 

Baca juga : Wapres: Berpuasa Melatih Kesabaran Dalam Hadapi Corona

Sementara, spesivitas Relatif Rapid Test adalah 98 persen untuk IgG dan 96 persen untuk IgM dibandingkan dengan hasil PCR. Adapun, hasil uji klinik yang dilakukan oleh CNR Virus des Infections Respiratoires Institut Pasteur Perancis juga menunjukkan hasil yang baik pada Rapid Test Biozek BNCP-402 dan dokumen pendukung lainnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.