Dark/Light Mode

Jokowi: Buku Apa Yang Anda Baca di Masa Pandemi Covid-19?

Buku Tabungan Pak, Sudah Menipis Nih..

Senin, 18 Mei 2020 05:20 WIB
Ilustrasi buku tabungan. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi buku tabungan. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Seperti diketahui, pandemi virus corona memang membuat sebagian orang kehilangan pendapatannya. ada yang kena PHk, ada juga yang usahanya tutup. akibatnya sebagian orang yang dulu hidup pas-pasan kini jatuh miskin.

Penelitian dari Indef menyebutkan dampak virus corona secara ekonomi bukan saja menghantam masyarakat miskin, namun juga segmen kelas menengah. Bahkan jauh lebih ekstrim, dampak pandemi ini justru bisa membuat kelas menengah turun menjadi ke level miskin.

Berapa besar potensi penambahan jumlah orang miskin. Hitungan pemerintah sekitar 5 juta orang miskin baru. Namun Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal memperkirakan golongan orang miskin baru berjumlah 67 juta orang. Sampai bulan Juni diperkirakan ada 5,1-12,3 juta orang yang terjun ke dalam jurang kemiskinan.

Baca juga : Efek Pandemi Covid-19, Banyak Satwa Kelaparan

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan, keluhan-keluhan yang ada di media sosial adalah realita rakyat saat ini. Banyak orang yang jatuh miskin dan tidak mendapat bantuan.

Dia menilai, fokus pemerintah saat ini baru pada bansos untuk kelompok miskin saja. Padahal dampak corona menghantam berbagai kalangan. Dari si miskin sampai si kaya. Menurutnya, pemerintah perlu memberi perhatian ke pada semua segmen. Kepada segmen kaya misalnya, memberikan stimulus usaha agar perusahaannya terus berjalan dan menjadi pegangan hidup para karyawannya.

Sementara bagi kelompok menengah, menurut Fithra, bantuan negara kepada mereka penting karena menopang hampir setengah dari struktur ekonomi nasional. Jumlahnya 115 juta orang. Kelas menengah yang baru naik kelas, rentan kembali miskin bila tekanan ekonomi cukup besar. Dalam hal ini, pendapatan mereka kemungkinan besar tergerus di tengah wabah sementara pe ngeluaran mereka cenderung tetap.

Baca juga : Diaspora Indonesia di AS dan Kanada Gelar Rantai Doa dan Aksi

“Kalau pemerintah ingin hindari konsekuensi yang besar ke perekonomian, saya rasa pemerintah juga harus fokus ke kelas menengah yang rentan miskin ini,” kata Fitra, kemarin.

Dia bilang, pemerintah bisa mencontoh Jepang memberikan bantuan 100 ribu Yen atau Rp 14,4 juta ke masyarakat yang diperluas hingga kelas menengah. Bantuan Seperti itu tidak perlu sama. Bisa dimodifikasi sesuai kemampuan APBN.

Kebijakan bantuan kepada kelas menengah ‘tanggung’ perlu diberikan karena mereka rentan kembali miskin dan punya peran sebagai penopang perekonomian. Artinya, bila kalangan ini tidak juga mendapat perhatian, penurunan laju ekonomi Indonesia bisa lebih dalam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.