Dark/Light Mode

Rakyat Sibuk Belanja Di Pasar

Jokowi Senang Juga Waswas

Rabu, 20 Mei 2020 05:15 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: IG@jokowi)
Presiden Joko Widodo. (Foto: IG@jokowi)

 Sebelumnya 
Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan, larangan salat Id di masjid dan lapangan ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang karantina kewilayahan. Dalam beleid tersebut telah melarang kegiatan keagamaan yang massif hingga menimbulkan kumpulan orang banyak.

Wakil ketua Fraksi PKS Sukamta meminta pemerintah berhenti mengeluarkan pernyataan atau wacana yang malah mengundang olok-olok masyarakat di media sosial. Dia juga meminta pemerintah berhenti menyalahkan masyarakat jika pelonggaran PSBB dianggap sebagai tanda menyerah dalam penanganan pandemi virus corona.

Baca juga : Senangnya Bamsoet, Motor Listrik Bertanda Tangan Jokowi Terjual Rp 2,5 M

Sukamta menyatakan, narasi-narasi kebijakan pemerintah terkait penanganan virus corona selama ini kerap membingungkan. “Bagaimana masyarakat akan disiplin dengan kebijakan pemerintah jika wacana yang muncul malah membingungkan,” kata Sukamta dalam keterangan tertulis.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin meminta pemerintah konsisten menerapkan aturan PSBB. Menurut dia, aturan itu mesti berkeadilan dan tak tebang pilih. Ia menyoroti larangan umat Islam salat berjamaah di masjid. “Tapi di lain sisi orang banyak menumpuk di pasar, bandara dan tempat keramaian lain,” kata Din, kemarin.

Baca juga : Waduh, Suku Pedalaman Amazon Di Ekuador Kena Corona

Eks Ketum PP Muhammadiyah ini menyerukan kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran para ahli kesehatan terkait pencegahan virus corona. Misalnya, tetap menjaga jarak secara fisik dan menghindari kerumunan demi menghindari penularan virus corona.

Ahli epidemiologi Universitas Universitas Padjadjaran, dr. Bonie Wiem Lestari menyayangkan kondisi pasar yang ramai saat ini. Menurut dia, kondisi ini meningkatkan potensi penularan virus corona. Misalkan saja ada salah satu pengunjung merupakan kasus positif tidak bergejala, sangat mungkin menularkan virus tersebut. “Jadi mungkin bisa menimbulkan klaster baru,” kata Bonie, kemarin.

Baca juga : Jokowi Blusukan Lagi, Jokowi Senyum Lagi

Bonie sangat berharap warga menahan hasrat belanjanya terlebih dahulu. Saat ini, menjaga kesehatan jauh lebih penting. Ia juga berharap pemerintah tegas menjalankan aturan PSBB. Dia juga bicara soal ungkapan pemerintah yang meminta warga hidup damai dengan corona. Kata dia, hal itu sebagai bentuk ketidakmampuan pemerintah menanggulangi Covid-19.

Untuk mengatasi penyakit infeksius seperti Covid-19, pemerintah harus sesegera mungkin memutus mata rantai penyebaran. Adapun upayanya adalah dengan cara melakukan pelacakan kontak, tes massif minimal 10 ribu per hari dan karantina. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.