Dark/Light Mode

Antisipasi Peningkatan PHK, BP Jamsostek Siap Hadapi Lonjakan Klaim

Kamis, 21 Mei 2020 14:47 WIB
Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif . Foto: Humas BP Jamsostek
Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif . Foto: Humas BP Jamsostek

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak pihak memprediksi, jumlah PHK akan meledak usai Lebaran nanti. Mengantisipasi hal ini, BP Jamsostek sudah menyiapkan sejumlah terobosan. Di antaranya, mengoptimalkan layanan online yang diberi nama Pelayanan Tanpa Kontak Fisik alias Lapak Asik. 

Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif mengatakan, metode Lapak Asik ini sesuai dengan arahan pemerintah terkait kebijakan social dan physical distancing. 

Peserta BP Jamsostek cukup melakukan registrasi di situs bpjsketenagakerjaan.go.id. Scan seluruh dokumen yang dibutuhkan dan kirim via email ke cabang BP Jamsostek terdekat. 

Baca juga : Antisipasi Skenario The New Normal, KAI Siapkan Protokol

“Pada tanggal yang sudah ditentukan, petugas kami akan menghubungi peserta melalui video call untuk memverifikasi seluruh data. Jika sudah oke, klaim JHT (Jaminan Hari Tua) akan ditransfer ke rekening peserta,” ujar Krishna dalam konferensi pers yang digelar via secara virtual, Rabu (20/5). 

Inovasi lain yang sudah diterapkan BP Jamsostek, lanjut Krishna, adalah dengan memberlakukan klaim kolektif. Inisiatif ini ditujukan kepada perusahaan dengan skala usaha besar dan menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen pekerjanya karena dampak pandemi Covid-19. 

“Klaim kolektif ini bisa dikoordinir SDM perusahaan. Selain lebih cepat, klaim kolektif juga menghindari antrean panjang di kantor BP Jamsostek,” jelas Krishna.

Baca juga : PGN Bidik Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi

Pada 19 Mei, BP Jamsostek melayani sekitar 800 ribu klaim peserta. Jumlah ini meningkat dibanding biasanya. Dan diprediksi akan jauh lebih banyak usai Lebaran nanti. Meski begitu, Krishna memastikan, BP Jamsostek memilik dana cukup untuk mencairkan seluruh klaim JHT milik pekerja yang ter-PHK. 

“Pekerja tidak perlu khawatir. Dana mereka aman. Tidak ada masalah dengan pendanaan untuk melayani klaim para peserta,” tegas Krishna. 

Tak lupa, Krishna mengingatkan, meski pihaknya memiliki motede pencairan offline seperi biasa, dia mengimbau sebisa mungkin pekerja melakukan klaim dari rumah. “Karena jauh lebih praktis dan terhindar dari risiko terpapar virus Covid-19,” tegasnya.

Baca juga : Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Gerak Cepat Petakan Komponen Bantuan

Terakhir dia mengimbau, peserta tidak perlu menggunakan jasa pihak ketiga atau calo yang berpotensi mencuri data diri peserta. Karena tanpa calo pun klaim pekerja tetap bisa terlayani dengan cepat dan tanpa hambatan. [KRS]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.