Dark/Light Mode

Keluarga Pasien Corona Diseret, Warga Tak Pakai Masker Dipecut

Gak Bener Ini, Norak Ah!

Sabtu, 30 Mei 2020 06:35 WIB
Polisi di Ambon menindak warga yang tak pakai masker. (Foto: Twitter @dilaranghidup.
Polisi di Ambon menindak warga yang tak pakai masker. (Foto: Twitter @dilaranghidup.

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat pandemi corona ini, ada banyak tingkah yang patut ditiru. Ada juga yang gak patut dicontoh dan dilakukan. Misalnya, di Makassar, ada keluarga korban yang diseret petugas Satgas Covid-19. Di Ambon, ada oknum polisi pecut warga yang kedapatan tak memakai masker. Dua kejadian ini viral videonya di medsos. Nah, yang begini gak patut ditiru karena gak bener. Norak!

Kemarin, ruang jenazah RS Siloam, Makassar mendadak rame. Tidak hening seperti biasanya. Empat petugas Satgas Covid-19 berbaju hazmat terlibat cekcok dengan dua wanita berhijab yang tak lain adalah istri dan anak pasien Covid-19 yang telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Sang istri meminta waktu lebih lama agar bisa menemani jenazah suaminya. "Jangan bawa dulu suamiku," tuturnya dengan intonasi tinggi. Hal itu karena ada anggota keluarga yang ingin datang, melihat mendiang untuk terakhir kalinya. "Tunggu dulu kakakku," pinta dara manis itu.

Baca juga : Letjen Doni Monardo: Kita Jalani Kehidupan Normal Yang Baru

Ketika yang ditunggu datang, mereka langsung masuk mendoakan suami dan ayah tercinta. Namun momen itu tak berlangsung khidmat. Lima petugas Satgas Covid-19 ikut masuk ke dalam. Adu mulut kembali terjadi. Hingga akhirnya sang istri diseret dua orang petugas.

Humas RS Siloam, Putri Amelia membenarkan, insiden itu terjadi di wilayahnya. Namun, tidak dengan petugas berbaju hazmat. Kata Putri, pria ber-APD lengkap itu merupakan petugas dari Satgas Covid-19 Makassar. 

Insiden norak lainnya, terjadi di Pasar Mardika, Ambon, Provinsi Maluku. Sejumlah polisi lengkap dengan laras panjang dan sebilah rotan melakukan pemeriksaan di ruas jalan depan pasar. Beberapa warga yang kedapatan tak memakai masker dipanggil, disuruh balik badan, dan dipukul bokongnya.

Baca juga : Stres Karena Wabah Corona? Warga Bisa Curhat Lewat Telepon Ke Nomor Iniā€¦

Aksi ini terekam dan viral di media sosial. Sampai akhirnya Propam Polda Maluku turun tangan. Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat menyesalkan kejadian ini. "Mereka delapan orang sementara ditahan. Sudah diperiksa dan ditahan oleh Propam Polda Maluku dan itu akan diproses," katanya.

Kejadian ini mendapat respons beragam dari warganet. Ada yang menolak, ada juga yang sepakat. Akun @faqihmubarok misalnya. Dia menganggap kejadian di RS Siloam, Makassar dan di Pasar Mardika, Ambon sudah keterlaluan. "Ada keluarga pasien diseret. Ada polisi mecut warga tak bermasker. Wah udah nggak bener ini. Norak banget," cuitnya.

Berbeda dengan @NoNaRonaoli. Menurutnya, tindakan petugas sudah tepat. "Gak tegas disuruh tegas. Ketika tegas, malah dikira beringas. Kalau masyarakat taat aturan, aparat gak baka bertindak," cetusnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.