Dark/Light Mode

Setelah Ribuan Prajurit Kena Covid

Bintang Andika Terinfeksi Covid?

Senin, 13 Juli 2020 06:44 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah). (Foto: Istimewa)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Apakah persoalan ini punya dampak politik terhadap takdir Andika sebagai calon Panglima TNI? Pengamat militer dari Institute for Scurity and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, kasus yang terjadi di Secapa AD Bandung, jadi tantangan bagi Andika. Semua pihak, kata dia, tentu menunggu langkah-langkah dan kebijakan apa yang akan diambil Andika menghadapi kasus tersebut.

“Kalaupun ada hal yang perlu dikritik, itu karena ada kesan bahwa para petinggi TNI sebelumnya telah meremehkan situasi. Sehingga terlambat mengantisipasi potensi penularan di lingkungan kesatrian serta lembaga pendidikannya,” kata Fahmi, kepada rakyat Merdeka, kemarin.

Padahal, sejumlah epidemiolog dan virolog jauh-jauh hari telah mengingatkan besarnya potensi ancaman di lingkungan asrama. Ini berkaca pada situasi buruk yang pernah terjadi da lam kasus kapal pesiar Diamond Princess, maupun sejumlah klaster besar lainnya.

Apakah kasus ini membuat bintang Andika jadi meredup? Fahmi tidak setuju. Menurutnya, Andika sudah menunjukkan upaya dan langkah cepat dan taktis untuk memulihkan situasi. “Respon yang sigap itu justru bisa menjadi poin tambahan untuknya,” tegasnya.

Baca juga : Orang Jakarta Pilih Nomor 2

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Laksono meminta seluruh Polri TNI memperhatikan kesehatan dan protokol kesehatan. Mengingat virus Corona bisa terjadi ke siapapun.

“Sekarang lebih kepada introspeksi lah, kenapa ini sampai terjadi, permasalahannya di mana, siapa yang bawa, dan jadi pelajaran buat kita semua. Kita nggak tahu itu siapa yang menyebarkan,” kata Dave, ketika dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Putra politisi senior Golkar Agung Laksono ini tak mau berspekulasi, siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah mengidentifikasi siapa yang pertama kali terpapar.

“Pak Andika sudah bertugas semaksimal mungkin dari awal memimpin. Biar Presiden yang memiliki penilaian, sedangkan Pak Andika sudah berada di pucuk pimpinan AD,” tegasnya.

Baca juga : Kinerja Lippo Karawaci Solid Karena Bisnis Terdiversifikasi

Hal senada disampaikan anggota Komisi I DPR Saifullah Tamliha. Politisi PPP ini meminta semua pihak tidak mencari kesalahan atas kejadian ini. Mengingat pandemi corona sudah menjadi masalah dunia. “Dia sudah mengumumkan sendiri peristiwa ini, dan ini merupakan tanggung jawabnya sebagai komandan di TNI AD,” ungkapnya.

Terkait apakah bintang Andika akan meredup atau tetap bersinar, Saifullah menyatakan hanya Presiden Jokowi yang bisa menilainya. Apalagi jika di kemudian hari Andika dipersiapkan sebagai Panglima TNI.

“(Penilaian) itu kan bisa subjektifitas atau objektifitas. Tentu pertimbangan subjektifitas lebih besar ketimbang objektifitas,” ucapnya.

Politisi asal Kalimantan Selatan ini berpesan, di masa pandemi ini semua seluruh pimpinan TNI harus mulai beradaptasi. Baik KSAD, KSAU dan KSAL perlu mengubah kurikulum tatap muka agar protokol kesehatan tetap terjaga.

Baca juga : Tak Lakukan Penjaringan Calon Bupati, PKB Sidoarjo Andalkan Rekomendasi DPP

“Tidak bisa membiarkan (pelatihan) tanpa pembaharuan kurikulum. Terpenting itu mencetak prajurit yang terlatih, dalam pengertian menghindari latihan latihan yang bersentuhan badan. Jadi KSAD perlu mencari ahli kurikulum untuk itu,” bebernya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.