Dark/Light Mode

Hadapi New Normal, Khofifah Siapkan 1.000 Ponpes Tangguh 

Jumat, 24 Juli 2020 21:04 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam acara RM Insight `Jatim Bangkit Dari Pandemi Covid-19` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Jumat (24/7). (Sumber: YouTube)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam acara RM Insight `Jatim Bangkit Dari Pandemi Covid-19` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Jumat (24/7). (Sumber: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indah Parawansa mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah mempersiapkan adaptasi kebiasaan baru di pondok pesantren (Ponpes).

Sejak bulan puasa yang lalu, ia telah berkoordinasi dengan perwakilan pengasuh ponpes yang ada di Jatim.

"Kita sebetulnya sudah dari Bulan Ramadan ketemu sejumlah pengasuh ponpes baik langsung ke lapangan atau virtual. Akhirnya kita siapkan SOP pesantren tangguh," kata Khofifah saat serial webinar RM Insight "Jatim Bangkit dari Pandemi Covid-19" yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Jumat (24/7) malam.

Baca juga : Pacu Bisnis Di Era New Normal, BNI Manfaatkan Big Data

Meski demikian, Pemprov Jatim menunggu kebijakan Kementerian Agama (Kemenag). Sebab, ponpes berada di bawah kewenangan kementerian ini. 

Namun sejauh ini, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim telah mengeluarkan surat edaran agar sebelum ponpes dibuka, harus dapat izin gugus tugas Covid-19 setempat.

"Kami juga sudah datang ke beberapa pesantren, untuk siap menjadi pesantren tangguh. Sudah ada 1.000 pesantren yang diharapkan bisa konsisten menjalankan SOP pesantren tangguh," ujarnya.

Baca juga : Hadapi Bisnis Di Era New Normal, Bank Butuh Penguatan Modal

Khofifah bercerita tentang kasus klaster pesantren di wilayahnya beberapa waktu lalu. Ditegaskannya, setelah diketahui ada yang positif, jajarannya langsung melacak dan mengisolasinya.

"Kemarin ada pesantren yang positif Covid-19. Tanggal 3 Juli, orang tua santri ini positif. Santrinya pada 16 Juli balik ke pesantren. Gugus tugas langsung tracing. Santri yang positif langsung kita bawa di RS lapangan, untuk kategori klinis yang ringan dan sedang. Alhamdulillah santri-santri ini punya imunitas sangat baik. Hanya enam sampai 7 hari dirawat. Insyaallah semua ponpes di Jatim terkoordinasikan," papar Khofifah.

Seperti diketahui, data Kanwil Kemenag Jawa Timur, saat ini ada sebanyak 4.718 Ponpes di Jatim dengan jumlah santri yang mencapai 928.363 orang.

Baca juga : New Normal, Pemerintah Disarankan FokusTangani Kesehatan dan Ekonomi

Dari jumlah itu, santri yang bermukim ada 634.550 orang, yang tidak bermukim 293.813 orang. Sedangkan pengasuh pondok pesantren di Jatim, jumlahnya 52.759 orang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.