Dark/Light Mode

Berikan Modal Rp 28,8 Triliun Ke 12 Juta Pengusaha Kecil

Jokowi Sangat Paham Psikologi Pelaku UMKM

Senin, 27 Juli 2020 15:07 WIB
Ketum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang
Ketum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengapresiasi langkah Presiden Jokowi memberi modal kepada 12 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Baginya, bantuan ini begitu dinanti untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Presiden sangat memahami psikologi pelaku UMKM yang sangat terpukul dan terpuruk di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Sarman kepada RMco.id, Senin (27/8). 
Sarman merincikan, bantuan modal kepada 12 juta pelaku UMKM itu masing-masing mendapatkan modal kerja sebesar RP 2,4 juta. Bantuan ini, katanya, begitu dinantikan UMKM. Para pelaku usaha saat ini, dalam kondisi habis modal karena hampir empat bulan tutup, tidak berdagang.

“Dengan adanya bantuan modal kerja ini ibarat setitik air di tengah padang gurun yang mampu menyemangati dan memberdayakan kembali peran strategis UMKM sebagai tiang kekuatan perekonomian nasional,” katanya.

Baca juga : Duitnya Bisa Buat Penanganan Corona, Negara Lagi Butuh Tuh

Waketum DPP Asosiasi Pemerintah Provinsi Indonesia (APPSI) ini juga berharap agar penyaluran modal ini selektif dan tetap sasaran. Perlu diperhatikan aktivitas usahanya. Baik itu toko, warung, kelontong, PKL, pedagang keliling, atau usaha rumahan.

Karena bantuan ini sifatnya hibah, katanya, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan. Yang penting, dana ini tidak dipergunakan untuk kepentingan konsumtif pribadi atau rumah tinggi. Ini, merupakan amanat dari Presiden.

“Jika modal kerja ini tepat sasaran, maka akan dapat dirasakan dampak ekonominya seperti kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, daya beli serta penyerapan tenaga kerja,” katanya.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 110 Triliun Untuk Jaring Pengaman Sosial

Jangan sampai, penyalurannya tidak selektif atau berbau KKN. Jika itu terjadi, maka anggaran Rp 28,8 triliun uang negara akan percuma. Agar tepat sasaran, disarankan melibatkan organisasi UMKM calon penerima untuk melakukan evaluasi dan monitoring. 

Pun, pemerintah disarankan memberikan reward kepada UMKM penerima modal jika berhasil mengembangkan usahanya. Ini, untuk memacu UMKM untuk berlomba memajukan usahanya, dan naik kelas.
Sarman meyakini, di kondisi ekonomi saat ini, sektor yang paling mudah digerakkan untuk menggerakkan perekenomian nasional adalah UMKM. 

“Dengan modal sedikit, dapat langsung berputar menggerakkan ekonomi akar rumput dan meningkatkan konsumi rumah tangga, hingga merekrut tenaga kerja,” tutupnya. [BSH]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.