Dark/Light Mode

Kunjungi Lapas Nusakambangan

Kepala BNPT: Banyak Napi Teroris Nyatakan Kembali Ke NKRI

Rabu, 29 Juli 2020 22:28 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli saat berbincang dengan napi teroris di Lapas Nusakambangan, Selasa (28/9).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli saat berbincang dengan napi teroris di Lapas Nusakambangan, Selasa (28/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar, Selasa (28/7) melakukan kunjungan kerja monitoring pelaksanaan program Deradikalisasi BNPT dengan mengunjungi lapas di Wilayah Nusakambangan.

Bertolak dari Pelabuhan Wijayapura Cilacap, pada Selasa (28/7) pagi, Kepala BNPT beserta jajaran yang meliputi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Budiono Sandi dan Direktur Deradikalisasi, Irfan Idris, Direktur Penindakan, Brigjen Pol. Torik Triyono dan Direktur Penegakan Hukum, Brigjen Pol. Eddy Hartono tiba di Pelabuhan Sodong Nusakambangan. 

Jajaran BNPT disambut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Priyadi dan Kalapas koordinator wilayah Nusakambangan, Erwedi Supriyanto. 

Rombongan mengawali kegiatan dengan mengunjungi Lapas Kelas IIA Permisan dengan tingkat keamanan medium. Di sini, Boy berdialog dengan 4 narapidana teroris (napiter) yang telah dijatuhi hukuman mati dan hukuman seumur hidup. Melalui dialog ini aspirasi, pengalaman dan pengembangan diri yang kian melekat dengan 4 pilar kebangsaan dapat dirasakan secara langsung oleh Kepala BNPT. 

Baca juga : Kepala BNPT: Ulama Memberikan Kesejukan

Boy juga sempat menguji pengetahuan kebangsaan para napiter dengan arahan untuk melafalkan Pancasila, serta meninjau para napiter berlatih ketrampilan membatik.

“Hal ini adalah hasil nyata yang bagus, yang tentu perlu kami tularkan di lapas-lapas lainnya, terutama mereka-mereka yang terkait dengan kasus terorisme," kata Boy, dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka. 
Selanjutnya rombongan meneruskan kunjungan ke Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan yang tergolong dalam tingkat keamanan super maximum security yang jadi salah satu tempat pelaksanaan program Deradikalisasi BNPT. 

Lapas ini didukung oleh teknologi keamanan canggih dan mutakhir dilengkapi oleh pintu otomatis dan ratusan CCTV di tiap sudut blok dan sel. Penghuni lapas yang hanya diisi narapidana teroris ini diawasi penuh selama 24 jam. Boy beserta rombongan berkesempatan melihat langsung fasilitas dan keadaan lapas dengan berkeliling lapas, serta menyaksikan para napiter Ikrar NKRI.

Terakhir, rombongan mengunjungi Lapas Klas IIA Besi, di mana para napiter yang sudah terhitung sangat kooperatif dan bersedia menerima 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika dalam sanubarinya. 

Baca juga : Kepala BNPB Ajak Media Beritakan Hal Positif dan Objektif

Boy sempat melaksanakan ibadah sholat Dzuhur di Masjid An-Nur Lapas Besi yang diimami Direktur Deradikalisasi, Irfan Idris yang juga diikuti rombongan BNPT bersama serta para napiter penghuni Lapas Besi. 

Usai ibadah, Boy kembali menyelenggarakan dialog bersama para napiter. Dalam kesempatan ini para napiter menyampaikan kesiapan diri untuk bersinergi, menerima pembinaan dan evaluasi binaan dalam postur tahapan program Deradikalisasi.

Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari upaya monitoring proses pelaksanaan program Deradikalisasi BNPT di Lapas Wilayah Nusakambangan. Diadakan di tengah pandemi, kunjungan kerja pada program Deradikalisasi di Lapas wilayah Nusakambangan tahun 2020 ini dilaksanakan dengan mengutamakan protokol kesehatan sesuai prosedur pencegahan penyebaran Covid-19 di setiap lapas.

Sebelumnya, BNPT melalui Direktorat Deradikalisasi Subdit Bina Dalam Lapas di bawah Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi baru saja menyelesaikan tahapan identifikasi dan penilaian. Tahapan Identifikasi penting dilaksanakan sebagai kegiatan awal yang mendasari program pembinaan ke depannya. 

Baca juga : Cuekin Jalan Rusak, Pemerintah dan Pemprov DKI Bisa Dipidana

Melalui tahapan ini, pelaksana program Deradikalisasi dapat mengetahui tingkat radikalisme dari narapidana tindak pidana terorisme, memberikan informasi spesifik mengenai faktor yang perlu direhabilitasi serta pengukuran secara berkala sebagai bahan evaluasi keberhasilan kerja program Deradikalisasi. [GO]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.