Dark/Light Mode

Setelah Disowani Nadiem Makarim

Muhammadiyah Sudah Lemah

Kamis, 30 Juli 2020 07:17 WIB
Sekretaris  Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti 
(kanan) menerima  kunjungan  Mendikbud Nadiem Makarim di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah,  jakarta, Rabu (29/7). (Foto: Istimewa)
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti (kanan) menerima kunjungan Mendikbud Nadiem Makarim di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, jakarta, Rabu (29/7). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Mengenai kelanjutan keikutsertaan di POP, sikap Muhammadiyah tidak keras lagi. Tidak tegas menyatakan menolak. Kata Mu’ti, saat ini pihaknya belum menentukan sikap. “PP Muhammadiyah akan membahas secara khusus dengan Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Majelis Dikti Lintang (Pendidikan Tinggi dan Litbang) dalam waktu dekat,” tuturnya.

Sebelum pertemuan Nadiem dan Sekum PP Muhammadiyah digelar, kemarin siang, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Majelis Dikdasmen PP Muham madiyah Kasiyarno memastikan, meski Nadiem sudah meminta maaf, pihaknya tetap berkomitmen untuk tidak ikut POP.

Menurut dia, masih banyak yang membuat pihaknya ragu dengan pernyataan Nadiem. Salah satunya soal apakah organisasi penggerak yang di nyatakan lulus tersebut tetap akan men dapatkan dana dari APBN. Soal ini, ia menganggap Nadiem belum memberikan jawaban lugas.

Baca juga : Mas Nadiem Tak Ada Yang Bela

Bagaimana dengan NU? Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Arifin Junaidi menegaskan, pihaknya tidak akan bergabung kembali dalam POP.

Arifin menyebut,ada dua alasan yang melatari. Pertama, Nadiem belum menghapus nama Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation. Kedua, NU tidak dimasukkan dalam daftar penerima.

“Kalau pemikiran di atas diikuti, kenapa Muslimat NU, Aisyiyah, Pergunu dan FGM tidak dimasukkan ke dalam daftar, kan organisasi itu juga menjalan kan program penggerak dengan dana sendiri?” kata Arifin,kemarin.

Baca juga : Pulang Dari Rusia, Jenderal Prabowo Sudah Di-Swab Lho

Arifin menambahkan,Nadiem mengaku akan mengevaluasi penerima dana hibah POP. Namun, organisasi yang telah dinyatakan berhak menerima justru masih melakukan tahapan POP.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengapresiasi sikap Nadiem yang mau meminta maaf. Kata dia, jarang sekali pejabat mau meminta maaf meski sudah salah. Hanya saja, dia minta permohonan maaf itu harus ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih baik.

“Jangan sudah minta maaf, nanti keliru lagi, minta maaf lagi,” kata Jazilul, di sela kunjungan kerja dan sosialisasi 4 Pilar MPR ke Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.

Baca juga : Munaslub Berkarya Sudah Diketahui Tommy Soeharto

Menurut Waketum PKB itu, setelah Nadiem meminta maaf, NU dan Muhammadiyah perlu memberikan masukan atas berbagai kekurangan kebijakan Kemendikbud dalam berbagai persoalan pendidikan, terutama soal POP. “

Apa yang kurang di situ? Sehingga protes dari NU dan Muhammadiyah ini protes yang memberikan solusi, bukan protes yang karena ngambek, mutung. Memang, kemarin NU dan Muhammadiyah menarik diri itu karena ada masalah, dan itu bisa ditangani dan diperbaiki,” tuturnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.