Dark/Light Mode

Penularan Covid-19 Klaster Perkantoran Melonjak

Kapan PNS Dan Pegawai Swasta WFH Lagi Nih

Senin, 3 Agustus 2020 07:30 WIB
Ilustrasi : Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di salah satu kantor di Jakarta. Penyemprotan dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Virus karena ada karyawan yang positif Corona.
Ilustrasi : Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di salah satu kantor di Jakarta. Penyemprotan dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Virus karena ada karyawan yang positif Corona.

RM.id  Rakyat Merdeka - Grafik penambahan jumlah pasien positif corona baru belum menunjukan tanda-tanda bakal melandai. Kemarin, Satgas Tugas Penanganan Covid-19 mencatat tambahan 1.519 kasus dari 20.032 spesimen tes.

Penambahan itu antara lain dipicu kenaikan penularan pada klaster perkantoran. Dengan penambahan kasus itu maka total secara keseluruhan jumlah pasien positif menjadi 111.455 kasus.

Kemudian, untuk pasien sembuh tercatat 1.056 orang sehingga jumlah total pasien sembuh menjadi 68.975 orang. Sedangkan untuk pasien yang meninggal mengalami penambahan sebanyak 43 orang sehingga totalnya menjadi 5.236 pasien.

Penambahan kasus baru terjadi di 34 provinsi dan 478 kabupaten/kota. Ada dua kabupaten/kota dengan kasus baru Covid-19.

Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki jumlah kasus paling banyak yakni 22.504 kasus atau mengalami penambahan 180 kasus pada 2 Agustus 2020.

Baca juga : Tes Covid-19 Di 26 Provinsi Belum Sesuai Standar WHO

Sementara kasus sembuh sebesar 15.068 kasus dan 1.719 kasus meninggal. Sedangkan DKI Jakarta memiliki penambahan 377 kasus baru, pasien sembuh 14.027 kasus sembuh dan pasien meninggal 844 kasus.

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan, klaster perkantoran virus corona terpantau mengalami kenaikan semenjak diberlakukan transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kampanye adaptasi kebiasaan baru (AKB), sejak awal Juni lalu.

Dia pun meminta agar perusahaan swasta, dan pemerintah meminta karyawan dan juga pegawai negeri sipil (PNS) kembali bekerja di rumah.

“Satgas Covid-19 pun merekomendasikan perusahaan atau perkantoran yang bisa menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mencegah penularan virus Corona,” ungkap Dewi, kemarin.

Sementara, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo mengungkapkan, tes Covid-19 di Indonesia belum optimal.

Baca juga : Kasus Covid Terus Melonjak, Iran Tutup Seluruh Tempat Pesta Pernikahan di Teheran

Sebab belum semua daerah melakukan tes pemeriksaan virus corona sesuai yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Belum semua wilayah di Indonesia memenuhi saran dari WHO yakni satu tes per seribu (penduduk), per minggu,” kata Agus.

Agus mengatakan, baru delapan provinsi yang memenuhi saran WHO. Delapan daerah itu yakni Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Papua.

Meski demikian, lanjut Agus, sejumlah daerah sudah mulai menyadari pentingnya peningkatan tes Covid-19. Misalnya seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang sudah mulai meningkat kapasitas tes.

Menurutnya, banyaknya daerah belum memenuhi standar WHO karena, kapasitas tes Covid-19 minim.

Baca juga : Ikatan Istri Partai Golkar Sumbang Wastafel Portabel Ke Rumah Ibadah

Menyikapi hal ini, Peneliti Laboratorium Molekuler Diagnostik DKI Jakarta, Ungke Antonjaya menyarankan pemerintah melakukan metode pool test atau menggabungkan beberapa spesimen dalam satu kali tes untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19.

Menurutnya, ada sejumlah hal yang harus disiapkan untuk menerapkan pool test. Misalnya, laboratorium harus melakukan validasi jumlah sampel yang siap digunakan.

Kemudian memakai alat pengujian GeneXpert, yang bisa menggabungkan lima sampel dalam satu kali tes.

“Yang penting dibutuhkan validasi dahulu terhadap berapa sampel yang akan digabungkan dalam satu tes,” ujarnya.

Ungke menyebut metode pool test sebaiknya diterapkan di daerah untuk melacak kontak di klaster pasar dan perkantoran. Namun, efektivitas pool test dapat terlihat jika positivity rate Covid-19 Indonesia di bawah 7 persen. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.