Dark/Light Mode

Pusat Masih Bilang Merah

Risma Pengen Banget Surabaya Dibilang Hijau

Selasa, 4 Agustus 2020 07:01 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Instagram)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Dari mana Risma mendapat data Surabaya sudah zona hijau? Risma mengklaim, data itu didapat dari Kementerian Kesehatan.

Namun, pernyataan Risma ini berbeda dengan data milik Pemprov Jatim. Dikutip dari website infocovid19.jatim prov.go.id, hingga kemarin siang, ada 8.756 kasus positif di Kota Surabaya, 2.219 suspek hingga 3 Agustus. 5.381 pasien dirawat, 2.599 pasien sembuh dan 776 pasien meninggal dunia.

Dengan jumlah pasien positif yang masih tinggi, peta Surabaya di Pemprov Jatim masih berwarna merah dengan tingkat risiko tinggi. Tak cuma Surabaya, wilayah lain di Jatim yang masih merah adalah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, dan Kota Mojokerto.

Baca juga : KPK Dalami Barang-Barang Mewah Menantu Nurhadi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut mengomentari klaim Risma tersebut. Kata Khofifah, pemerintah tingkat II tidak bisa mengambil kesimpulan soal zona corona. “Rek, zona itu bukan (kewenangan red) kabupaten/kota, bukan provinsi,” kata Khofifah, kemarin.

Penentuan status zona, lanjut Khofifah, sepenuhnya kewenangan Satgas Nasional Penanganan Covid-19 yang bermarkas di Jakarta. Status zona itu akan diperbaharui oleh pusat setiap pekannya, tepatnya tiap hari Selasa. Baru kemudian diumumkan melalui aplikasi bernama Bersatu Melawan Covid19 alias BLC di masing-masing kabupaten/kota.

Eks Menteri Sosial ini mengungkapkan, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim hanya mengunggah ulang data status zonasi Covid-19 dari pusat. “Jadi, bukan Pemprov. Selama ini ya kita memang ikut upload. Supaya kita semua bisa update peta. Tapi, peta itu sendiri yang publish BLC,” tegasnya.

Baca juga : 500-an Pedagang Tertular Corona

Anggota Rumpun Kuratif Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Jibril Makhyan Al Farabi menguatkan keterangan Khofifah. Kata dia, zona merah dalam data Pemprov Jatim hanya mengikuti apa yang di unggah Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.

“Penentuan zona merahkuning hijau ini kan kewenangan dari Satuan Gugus Tugas Pusat. Penilaian ini juga bisa diakses di covid19.go.id/peta risiko yang menunjukkan warna zona tiap kabupaten dan kota,” tegasnya.

Eks Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto juga berpendapat demikian. Sampai saat ini, kata dia, Surabaya belum zona hijau. Dia menyebut, pernyataan Risma keliru lantaran sumber datanya yang menjadi referensinya tak bisa dipertang gungjawabkan.

Baca juga : DPR Tegaskan Tak Ada Penghapusan Pesangon Di RUU Cipta Kerja

Pria yang akrab disapa Yuri ini memastikan, Kemenkes hanya memiliki satu akun resmi yakni covid19. kemkes.go.id. Situs lain untuk melihat perkembangan data corona ialah covid19.go.id, yang merupakan situs resmi dari Satgas Covid19.

“Bukan (milik Kemenkes), karena nggak jelas dan nggak update. Situs ini sedang saya telusuri, karena P2P tidak membuat dan 199 punya situs sendiri. Saya tidak bisa buka (situs yang dimaksud) dan data tidak update,” tukasnya.

Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo menganggap, terlalu dini menyatakan Pemkot Surabaya telah mengendalikan Covid-19. “Angka kesembuhan memang tinggi, tapi jangan lupa kalau angka kematian di Surabaya itu 8,9. Itu lebih tinggi dari rata-rata Nasional yang 4,7 dan Jawa Timur 7,8. Jadi masih sangat mengkhawatirkan,” pesan Windhu. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.