Dark/Light Mode

Rakyat Kudu Bantu Pemerintah Lewati Masa Sulit

Apa Mungkin Kita Bisa Lolos Dari Resesi Ekonomi Dunia?

Selasa, 4 Agustus 2020 06:28 WIB
Resesi ekonomi di depan mata. Ekonomi suatu negara disebut resesi bila pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut negatif. (Foto ScitechDaily)
Resesi ekonomi di depan mata. Ekonomi suatu negara disebut resesi bila pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut negatif. (Foto ScitechDaily)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 menimbulkan guncangan besar pada perekonomian dunia. Beberapa negara mengalami resesi ekonomi. Bagaimana dengan Indonesia?

Pengusaha yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan Indonesia bakal memasuki resesi ekonomi. Kata dia, saat ini dalam dua kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif.

“Tanggal 5 Agustus akan ada pengumumannya. Karena kita sudah hampir bisa memastikan kita memasuki resesi,” jelas Sandi dalam video yang diunggah dalam Facebook pribadinya, Minggu (2/8).

Sandi mengungkapkan, potensi resesi bakal melemahkan permintaan dan produksi. Sehingga akan berdampak langsung kepada sektor UMKM. Terlebih, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II bakal mengalami kontraksi cukup parah, bisa mencapai minus 6 persen.

Baca juga : 13 WNI Beruntung Bisa Tunaikan Haji Tahun Ini

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal II 2020, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 4,3 persen. Namun belum dikatakan resesi. Sebab, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I masih positif, yakni 2,97 persen. Ekonomi disebut resesi bila pertumbuhan ekonomi selama 2 kuartal berturut-turut negatif.

Para netizen di Twitter bersuara soal tersebut. Yang dimuat dalam rubrik ChatNews Rakyat 4. Sibre11 meyakini, resesi bakal melanda Indonesia. Sebab, sumber dana stimulus terbatas. Bahkan, yang sangat disayangkan penanganan sudah terlambat.

“Uni Eropa resesi. Singapura resesi. Korea Selatan resesi. Pemerintah Indonesia bagaimana strateginya menghadapi RESESI EKONOMI. Gak mungkin kan kita bisa lepas dari resesi dunia. Kok kita ini seperti dalam keadaan baik baik saja,” cetusnya.

Menurut AdijayaSarlan, sekarang keadaan Indonesia sudah tidak ubahnya dalam situasi resesi. Bahkan, dia yakin, kalau pun Indonesia benar-benar resesi, pemerintah tidak akan mengakuinya. “Sebelum menemukan potensi keuntungan yang bisa diperoleh (finansial atau politik) dari pengakuan itu,” katanya.

Baca juga : Masih Ada Peluang Kita Lolos Dari Jurang Resesi

Sementara, Angginovianti yakin Indonesia masih aman dari resesi ekonomi. Dia mengakui, kuartal 2 (Q2) ekonomi kita memang tidak terhindarkan tumbuh minus. Tapi, kuartal 1 ekonomi masih tumbuh positif.

“Kita nggak resesi. Mudah-mudahan Q3 dan Q4 kita bisa pulih. But first thing first, Covid-19 nya harus terkendali. Justru itu sumber krisisnya. Maka itu yang prioritas,” katanya.

Keyakinan Indonesia tidak bakal resesi juga dilontarkan Febrizio Putra Simanjuntak. Soalnya, Indonesia merupakan negara konsumtif sehingga jauh dari resesi. “Sudah berapa kali kita biasa aja ketika dunia diguncang krisis ekonomi. Kita hanya akan resesi ketika krisis moneter terjadi lagi,” ungkapnya.

Apa4danya pasrah dengan kondisi perekonomian Indonesia. Indonesia resesi atau tidak sama saja untuk rakyat kecil. “Ya mau gimana lagi. Mau resesi atau tidak, rakyat kecil mesti banting tulang untuk hidup. Sudah biasa hidup susah, kalau untuk pengusaha baru runyam,” ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Perlu Libatkan Swasta Dalam Penyusunan Regulasi Ekonomi Digital

Menurut Agtkaton, banyak negara besar Eropa yang masuk jurang resesi. Negara di Asia juga mengalami resesi, di antaranya Singapura dan Korea Selatan. Saat ini, Indonesia masih bertahan dari amukan resesi dunia.[ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.