Dark/Light Mode

KAMI Sudah Ke Amerika, KITA Nyampe Mana Ya?

Minggu, 23 Agustus 2020 07:17 WIB
KAMI vs KITA (Kartun: Mice)
KAMI vs KITA (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) resmi deklarasi, kini muncul KITA. Bedanya, KAMI yang dimotori Din Syamsuddin cs sudah sampai ke Amerika. Nah, KITA yang digawangi Maman Imanulhaq sudah sampai mana ya? 

KITA, akronim dari Kerapatan Indonesia Tanah Air. KITA dideklarasikan sehari setelah deklarasi KAMI, Rabu (19/8). Deklarasi KITA dilakukan di Gedung Juang, Jakarta Pusat. Acara ini diisi tausyiah dan doa lintas iman oleh KH Abun Bunyamin dan Pendeta Jhoan Souhokua. Ditutup doa bersama Habib Syahdu Alidrus dan menyanyikan lagu Bendera Merah Putih oleh penyanyi Camelia Pandu winata. 

Baca juga : Pindah ke Benfica, Mou Ngalem Jan Vertonghen

Para deklarator KITA kebanyakan adalah relawan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres kemarin. Ada 75 perwakilan relawan yang hadir dalam acara itu. Maman Imanulhaq yang sebelumnya Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, didaulat para deklarator dan organ relawan sebagai koordinator KITA. 

Menurut Maman, KITA lahir secara spontan. Bukan untuk menandingi KAMI. “Bukan tandingan. Tapi sebagai politik kesadaran. Jangan terus menyulut dendam keterbelahan. Kita butuh kebersamaan,” ujar Maman. “Tidak ada Kami, tidak ada Kamu. Yang ada KITA. KITA Indonesia,” imbuhnya. 

Baca juga : GM FKPPI Ajak Kadernya Bantu Pemerintah Tangani Dampak Corona

Politisi PKB itu menyebut, K dalam KITA yang merupakan singkatan dari “kerapatan”, dipakai para pemuda Indonesia tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Maknanya, dekat atau solid. “KITA ingin merapatkan kembali komitmen kebangsaan kita,” tutur dia. 

KITA, lanjutnya, berorientasi untuk koalisi independen yang berupaya menyemai, mengembangkan, dan melestarikan Tanah Air Indonesia sebagai bagian dari diri, identitas dan masa depan bersama. Maman sendiri menyatakan tak ada masalah dengan kehadiran KAMI. “KITA hormati para tokoh yang mendeklarasikan KAMI,” ucap Maman. 

Baca juga : Kali Ketiga, KPK Panggil Anak Nurhadi, Datang Nggak Ya?

Tapi dia mengingatkan, dalam kondisi pandemi seperti ini, dibutuhkan kerjasama semua pihak. Kalaupun mau mengkritik, harus konstruktif dan argumentatif. Bukan kritik yang sentimen yang terkesan menyerang personal. “Kita ingin para tokoh bangsa ini berjiwa negarawan, bukan yang haus kekuasaan,” imbaunya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.