Dark/Light Mode

Lagi Rapat Corona Di DPR

Erick Dipanggil Jokowi, Terawan Kok Nggak Ya

Jumat, 28 Agustus 2020 05:59 WIB
Komisi IX DPR menggelar rapat penanganan corona (Covid-19) dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kamis (27/8/2020)
Komisi IX DPR menggelar rapat penanganan corona (Covid-19) dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kamis (27/8/2020)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi IX DPR menggelar rapat penanganan corona (Covid-19) dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemarin.

Namun, di tengah jalan, Erick izin karena dipanggil Presiden Jokowi. Sementara Terawan tetap melanjutkan rapat. Kok Terawan enggak dipanggil Presiden juga ya?

Rapat yang digelar secara tatap muka dan virtual itu, dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena. “Rapat hari ini penjelasan tentang efektivitas pengorganisasian dan penganggaran penanganan Covid19,” kata Melki, mengawali rapat.

Selain Erick dan Terawan, pada kesempatan itu hadir juga Kepala BNPB yang merangkap Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Wakil Menteri BUMN yang juga Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin.

Adalah Erick yang mula-mula memberi pemaparan. Tampil dengan batik warna biru dongker berpadu masker hitam, ia mengurai presentasinya dengan apik.

Antara lain mengenai struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Ada 2 Satgas di bawah kami,” kata Erick, yaitu: Satgas Penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Setelah Erick, giliran Budi Gunadi memberikan pemaparan. Kemudian dilanjutkan Terawan dan Doni. Pimpinan rapat lalu memberikan kesempatan dari masing-masing fraksi untuk memberikan pandangan.

Baca juga : Ditambah Dong, Jeda Jarak Shift Karyawan Jadi 4 Jam

Baru dua anggota yang bicara, yakni Edy Wuryanto dari Fraksi PDIP dan Dewi Asmara, dari Fraksi Partai Golkar, pimpinan rapat menyela.

“Saya lupa mengingatkan,” ujar Melki. “Jadi, kita sepakat sampai jam 12.30. Sudah lebih 15 menit. Apakah kita skors, atau kita sambung?” tanya dia.

Saleh Daulay dari Fraksi PAN mengusulkan agar rapat dilanjutkan. Ia khawatir kalau diskorsing, waktu rapat akan molor.

“Makannya kan nggak prasmanan, jadi bisa kita sambilkan di sini,” usulnya, yang diamini sejumlah anggota lainnya.

Putih Sari dari Fraksi Partai Gerindra yang mendapat giliran memberikan pandangan, juga sependapat dengan usulan Saleh. Erick terlihat memberi dukungan, dan mengacungkan jempolnya.

Erick lalu mengangkat telunjuk dan salam namaste. Ia memberi kode ingin pamit. “Pak Erick mau pamit? Baik,” respons Melki, sembali mempersilakan Erick.

Tiba-tiba Saleh, dengan bahasa yang diplomatis untuk menahan Erick agar tidak meninggalkan ruangan rapat.

Baca juga : Fadli Zon: Terima Kasih, Ini Penghargaan Untuk Rakyat

“Ketua, jangan di ujung-ujung pak Erick mau pergi. Kalau mau pergi, pergi. Jangan seakan-akan ngusir. Ya gak. Biar dia tetap di sini,” ujarnya dengan logat Sumatera Utara-nya.

Melki kemudian menimpali. “Ya pak Saleh ini temannya pak Arya Sinulingga (Staf Khusus Menteri BUMN Erick). Langsung to the point aja. Oke, kalau pak Erick mau meninggalkan rapat. Kami persilakan. Kami teruskan. Silakan,” tutur Melki.

Erick yang mulai berdiri, kembali memberi salam namaste, ingin pamit. Hampir membalikkan badannya dan beranjak keluar, Erick kembali ‘ditodong’ Saleh.

“Nah, akhirnya kan cabut tuh. Sejujurnya, saya ingin menyampaikan banyak hal ke Pak Erick. Jujur aja, karena kan penanggung jawab komitenya kan beliau,” ujar Saleh.

Langkah Erick tertahan, ia mematung sejenak. Tak jadi beranjak keluar. “Jadi pak Saleh, disuruh bertahan di ruangan atau bagaimana?” tanya Melki.

“Saya sarankan, kalau masih bisa dikontak presiden. Karena kan kita juga rakyat ini,” kata Saleh. Mendengar itu, Erick langsung kembali duduk dan meletakkan berkasnya di meja.

“Ini kan pertemuan yang sangat penting. Jadi di Istana itu juga penting. Jadi apa yang disampaikan rakyat ini nanti, mungkin pada kesempatan berikutnya bisa disampaikan ke Istana. Kan begitu. Tapi kalau gak masuk dari kita, ini mungkin gak nyambung,” ucap eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Baca juga : Menteri Erick Tidak Penuhi Syarat Jadi Relawan Vaksin

Meski tertutup masker, senyuman Erick terpancar dari guratan dahi dan matanya. Ia manggut-manggut dan membuka kembali tutup pulpennya menyimak Saleh.

“Saya senang dengan Pak Erick Thohir ini. Sebetulnya bisa pertemuan informal, tapi di sini saya kira sangat jarang sekali,” sambungnya.

Ketika Melki kembali mengambil alih pelantang suara dan mengabsen anggota DPR yang mengikuti rapat secara virtual, Erick langsung bangun dan izin meninggalkan ruangan.

Staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga juga enggan membocorkan agenda pertemuan dengan Jokowi tersebut. Apakah dalam rangka rapat mengenai penanganan Covid-19 atau BUMN? “Mau tau aja ha-ha-ha,” responsnya ketika dikonfirmasi, tadi malam.

Pun demikian dengan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. “Wah saya juga gak tahu mas,” jawabnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.