Dark/Light Mode

Rekomendasikan Jangan Sebut Kafir Ke Non Muslim

NU Panen Jempol

Sabtu, 2 Maret 2019 17:44 WIB
Acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Twitter@Lukman H.Saifuddin).
Acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Twitter@Lukman H.Saifuddin).

 Sebelumnya 
“Nabi Muhammad Saw dalam relasi sosial juga menggunakan istilah ‘Ahlu Dzimmah’ untuk non Muslim, padanan istilah warga negara untuk saat ini. Keputusan NU ini sudah tepat, baik dari sisi agama & politik,” cuit @ GunRomli.

Tak hanya NU, buntut rekomendasi ini membuat Kiai Said populer. Banyak yang mengucapkan terima kasih.

Baca juga : Komisi II Dorong KPU Penuhi Panggilan Polisi

“Toleransi membuahkan hasil dengan revisi Kafir menjadi Muwathinun. Al Kafirun menjadi Al Muwathinun. Terima kasih Bapak @saidaqil Bapak Muwathinun Indonesia,” cuit @ REZHA_HP.

”TERIMAKASIH PAK KIAI @saidaqil-ttd, nonmuslim #bersaudara #toleransi,” tulis @rianernesto. Meski begitu, ada juga yang menganggap rekomendasi ini salah.

Baca juga : Andalkan Serangan Fajar Tidak Akan Manjur Lagi

“Allah melalui Alqur’an menyebut orang yang bukan muslim adalah kafir. Kalau mau mengubah warga non Muslim tak disebut kafir, ubah Alqur’an dulu. Apa berani?Apa mau ubah Alqur’an,” kicau Guru Besar Universitas Ibnu Khaldun Jakarta, Prof Musni Umar melalui akun @musniumar. Ada netizen yang emoh mengikuti rekomendasi NU.

“Silakan NU tidak menyebut Kafir kepada Non Muslim, sedangkan Kami yang Non NU akan mengikuti Allah menyebut Kafir kepada Non Muslim,” cuit @EndjahH. Bagi @ronavioleta, rekomendasi NU ini bukan toleransi. “Om @Moqsith, yang menyematkan kafir kepada non Muslim itu ALLAH.

Baca juga : Dirjen Hubud Serahkan Bantuan Ke Korban Tsunami Pandeglang

Mau bilang Allah diskriminatif dan tidak bijaksana? Gimana juga dengan terjemahan surah Al-Kafirun dan surah-surah lain yang ada kata kafir nya? Mau diubah juga? Ini bukan toleransi namanya. Tapi Toloransi, "cuitnya. [BSH/NET]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.