Dark/Light Mode

Transformasi Pariwisata (Seharusnya) Di Tengah Pandemi

Selasa, 20 Oktober 2020 23:47 WIB
Dr. Tantan Hermansah
Dr. Tantan Hermansah

 Sebelumnya 
Pandemi dan Pariwisata

Situasi pandemi saat ini telah banyak memukul berbagai sektor produktif, termasuk pariwisata. Banyak sarana wisata stuck bahkan “bubar”. Berbagai informasi memilukan yang terkait dengan mereka yang selama ini tergantung dengan pekerjaan di dunia wisata. Mulai dari yang gajinya tidak dibayar berbulan-bulan, mengubah waterboom menjadi ternak ikan, sampai kawasan yang dibiarkan “mati suri” begitu saja.

Baca juga : Hari Pangan Sedunia Dan Pahlawan Pangan Di Tengah Pandemi

Sementara banyak kawasan wisata yang “eksisting” itu mengalami masa-masa sulit. Terutama situasi pandemi menyebabkan destinasi-destinasi yang berbau hiburan itu diatur dan diawasi sangat ketat. Fenomena baru terjadi, terutama di kalangan menengah bawah. Aktivitas piknik atau berwisata tetap dilakukan pada titik-titik destinasi yang (apa) adanya. Contoh di Garut, kawasan perkebunan teh dijadikan tempat kelas menengah bawah ini menyalurkan keinginan untuk berwisata. Beberapa pengunjung menggelar tikar dan makan bersama di kawasan ini.

Di tempat lain, situasi serupa terjadi. Tempat yang indah, meski dengan fasilitas terbatas, menjadi destinasi para pelancong. Di kawasan-kawasan ini, bisa dikatakan tidak ada pengelola. Kadang hanya wisatawan hanya membayar uang parkir saja. Wahana wisatanya pun, kadang hanya keunikan-keunikan yang biasa, bahkan lebih banyak pemandangan alam saja.

Baca juga : Iran Akui 2 Lembaga Pemerintahnya Dihajar Serangan Siber

Jadi wajar jika kerumunan pelancong sesaat itu tidak bisa dibubarkan karena karakteristiknya yang dinamis. Selain kawasan destinasinya tidak ada pengelola formal, juga durasi berwisata dan kelompok wisatawannya sangat terbatas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.