Dark/Light Mode

Jokowi Saat Ini

Harum Di Luar, Kecut Di Dalam

Rabu, 21 Oktober 2020 05:57 WIB
Presiden Jokowi. (Istimewa)
Presiden Jokowi. (Istimewa)

 Sebelumnya 
“Jokowi dihormati dan disegani dunia atas keberhasilannya, namun di Indonesia justru dihujat oleh mahlukmahluk bodoh nggak guna, Sebagai bentuk kecintaan warga Abu Dhabi, kerajaan mengabdikan nama Presiden Jokowi sebagai nama jalan penting di kota Abu Dhabi,” timpal akun @03_nakula.

Pengamat politik Hendri Satrio mengapresiasi UEA yang memakai nama Jokowi sebagai nama jalan. Ini bisa jadi bukti, Jokowi lagi harum di luar negeri. Namun, penghargaan itu juga mengandung banyak arti.

“Yang terjadi di luar negeri kan ada kepentingannya juga. Kepentingan si negara itu kepada Indonesia,” ujar Hensat, sapaan karibnya lewat obrolan WhatsApp, tadi malam.

Sama seperti di dunia maya, di dunia nyata juga masih banyak yang menyerang Jokowi. Kemarin, pemerintahan Jokowi yang genap setahun mendapat sambutan demo besar di berbagai daerah.

Baca juga : Harum Luar Dalam

Ribuan buruh, pelajar dan mahasiswa kembali menggeruduk Istana. Selain soroti UU Cipta Kerja, demo-demo ini banyak menyoroti kinerja Jokowi selama ini.

Mereka menyuarakan kekecewaan dan kekesalahannya. Baik lewat orasi maupun spanduk dan poster. Sebegitu kecewakah rakyat terhadap pemerintah Jokowi saat ini?

Litbang Kompas menunjukkan angka yang cukup miris terkait kepemimpinan Jokowi. Dalam survei yang digelar selama 14-16 Oktober 2020, sebanyak 46,3 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dalam satu tahun ini.

Bahkan ada 6,2 persen responden yang mengaku sangat tidak puas. Hanya 39,7 persen responden yang mengaku puas dan 5,5 persen responden lainnya merasa sangat puas.

Baca juga : Setahun Jokowi-Maruf, Ini Yang Sudah Dicapai

Sisanya, 2,3 persen responden menyatakan tidak tahu. Hasil ini bertolak-belakang dengan survei Litbang Kompas tahun lalu.

Sebelum Jokowi kembali dilantik sebagai Presiden di periode kedua. Sebanyak 58,8 persen responden mengaku puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK.

Bahkan tingkat kepuasan tertinggi pernah direkam survei Litbang Kompas pada April 2018, yang mencapai 72,2 persen.

Kenapa survei kepuasan ke Jokowi merosot? Pakar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ada benang merah di balik semakin merosotnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi.

Baca juga : Pak Jokowi, Hari Ini Ke Mana Ya..?

Hingga kebijakan pemerintah banyak ditentang publik. “Salah satu yang buruk yakni komunikasi kebijakan publik dari pemerintah,” kata Adi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.