Dark/Light Mode

Pemerintah Tolak Boikot Produk Prancis

MUI Kembali Bertepuk Sebelah Tangan

Rabu, 4 November 2020 06:33 WIB
Ilustrasi gedung Majelis Ulama Indonesia. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi gedung Majelis Ulama Indonesia. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dirjen perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi juga mengatakan, pemerintah tidak akan melakukan boikot produk prancis. alasannya, isu yang terjadi di Prancis berada di luar konteks perdagangan. “Karena itu, sejauh ini tidak ada langkah-langkah yang Kemendag lakukan,” katanya.

Sikap pemerintah ini bukan yang dimaui Majelis MUI. Sebelumnya, melalui surat pernyataan Nomor: Kep1823/Dp-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020, MUI sudah menyerukan boikot terhadap produk prancis. “MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada umat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis,” bunyi salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Baca juga : Tak Berdampak Signifikan, Boikot Produk Prancis Cuma Rugikan Buruh Tanah Air

Boikot ini dilakukan sampai Si Macron mencabut perkataannya dan meminta maaf pada umat Islam dunia. Selain pemboikotan, MUI juga mendesak pemerintah menarik sementara Dubes yang ada di Paris. Dengan sikap pemerintah itu, MUI pun bertepuk sebelah tangan.

Bagaimana tanggapan mereka? “Ya biarin saja tidak masalah. Umat Islam tidak usah pusing memikirkan hal tersebut,” jawab Anwar Abbas, saat dihubungi Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Seruan Boikot Produk Prancis Bikin Pedagang dan Konsumen Menjerit

pemerintah tentu punya pertimbangan dan pandangan sendiri untuk tak melakukan boikot. Dan begitupun umat Islam, punya pertimbangan dan pandangan sendiri untuk melakukan hal sebaliknya. Yang penting, kata dia, pemerintah tidak menghalang-halangi umat Islam melaksanakan maksud dan keyakinannya untuk melakukan boikot atau tidak membeli barang-barang dari negeri ayam jantan itu. “Apalagi uang yang akan kita pergunakan untuk berbelanja dan atau untuk tidak berbelanja produk-produk Prancis tersebut adalah uang kita sendiri, bukan uang pemerintah,” tegas Anwar.

Untuk diketahui, negara-negara Islam mengutuk pernyataan si Macron yang menghina Nabi Muhammad dan umat Islam. Mereka pun menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis. Turki memimpin tuntutan itu. presiden Recep Tayyip Erdogan mengajak rakyatnya tidak membeli produk Prancis. “Jangan pernah membeli barang-barang berlabel Prancis,” tegas Erdogan.

Baca juga : Besok, Puluhan Ribu Massa Buruh Kembali Turun Ke Jalan

Di Arab Saudi, warganya pun menyerukan aksi boikot terhadap raksasa supermarket prancis, Carrefour. pedagang di Yordania, Kuwait dan Qatar telah memindahkan barang-barang prancis dari rak-rak toko, sementara Universitas Qatar telah membatalkan pekan budaya Prancis. ada juga protes yang diadakan di Irak, Suriah, Libya, Jalur Gaza, dan Bangladesh. Aksi protes ini diikuti puluhan ribu demonstran. Mereka membakar patung Macron. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.