Dark/Light Mode

Pernah Dijewer Jokowi

Bukan Luhut, Sofyan Menteri Terkuat Itu...

Selasa, 10 November 2020 06:22 WIB
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil (kiri) bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Kemenko Kemaritiman)
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil (kiri) bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Kemenko Kemaritiman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama ini, banyak pihak menganggap bahwa Luhut Binsar Pandjaitan merupakan menteri terkuat di pemerintahan Presiden Jokowi. Kenyataannya, tidak. Buktinya, Menko Kemaritiman dan Investasi itu sempat didamprat Jokowi. Yang saat ini terlihat paling kuat justru Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil.

Jika dihitung lamanya menjadi menteri, jam terbang Luhut juga kalah jauh dibanding Sofyan. Sejauh ini, Luhut baru baru tujuh tahun menjadi menteri. Rinciannya, satu tahun di zaman Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan enam tahun di era Presiden Jokowi. 

Baca juga : Ke Pilkada Medan Sandi Turun Gunung

Di era Gus Dur, Luhut menjabat Menteri Perindustrian. Namun, dia tak menjabat lama. Dilantik pada 24 Agustus 2000, dia sudah turun di 23 Juli 2001. 

Di era Jokowi, Luhut dua kali berganti posisi. Dimulai pada 12 Agustus 2015, saat dilantik menjadi Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Tak sampai setahun, pada 27 Juli 2016, dia digeser ke Menko Kemaritiman, menggantikan Rizal Ramli. Posisi itu ditempatinya pada periode kedua kepemimpinan Jokowi, sampai sekarang. Luhut juga sempat menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan, saat Budi Karya Sumadi kena Corona selama tiga bulan. Mulai 14 Maret sampai 6 Mei 2020. 

Baca juga : Luhut Senasib Dengan Terawan

Sedangkan Sofyan, sudah hampir 11 tahun jadi menteri. Dia telah melanglang buana di banyak kementerian. Dia menjabat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi. Rinciannya, di era SBY 5 tahun, di era Jokowi sudah 6 tahun.

Berbagai posisi sudah ditempatinya. Dimulai dari jabatan Menkominfo pada 21 Oktober 2004 sampai 9 Mei 2007. Setelah itu, Sofyan didapuk menjadi Menteri BUMN hingga kepemimpinan SBY di periode pertama berakhir pada 2009. 

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Datang Aja Ke Tempat Ini

Di era Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK) pada 2014-2019, Sofyan duduki tiga jabatan menteri. Awalnya, pria kelahiran Aceh Timur itu terpilih menjadi Menko Bidang Perekonomian pada 2014. Setelah itu, Presiden Jokowi melakukan reshuffle pada 2015. Sofyan digeser sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia/Kepala Bappenas sampai 2016. Kemudian, eks Asisten Menteri Negara BUMN era Presiden BJ Habibie itu ditunjuk menjadi Menteri ATR/Kepala BPN. Di periode kedua pemerintahan Jokowi, Sofyan kembali didapuk kembali menjadi Menteri ATR/Kepala BPN hingga sekarang.

Ide-ide Sofyan juga kerap jadi masukan bagi Presiden Jokowi. Teranyar, dan barangkali terbesar, dia disebut sebagai pencetus Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Fakta ini disampaikan Luhut. “Karena beliau belajar soal ini di Amerika dulu, dia mengatakan kepada saya, ‘Pak Luhut, ada yang bisa menyatukan (semua regulasi) ya ini, Omnibus Law’," ujar Luhut, menirukan perkataan Sofyan kepadanya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.