Dark/Light Mode

`Badannya` Jadi Gemuk

Awas, KPK Susah Lari

Kamis, 19 November 2020 07:34 WIB
Gedung KPK (Foto: Istimewa)
Gedung KPK (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Struktur gemuk juga menciptakan potensi tumpang-tindih sehingga timbulkan 'kekacauan' lainnya," ujar BW, kemarin. Dia menyebut pimpinan KPK saat ini secara sengaja tengah menyiapkan potensi kekacauan yang justru dapat memicu korupsi baru. 

Sementara, Busyro mengaku tak heran dengan struktur baru itu. Soalnya, dia dan beberapa mantan pimpinan KPK lain sudah mendiskusikan struktur baru itu dengan sejumlah pegawai KPK. "Kami tidak heran dengan struktur yang super gemuk dan terindikasi berlemak itu," ucap Busyro, kemarin. 

Dia menilai, struktur gemuk itu tidak efektif dalam menggempur para koruptor. Yang ada, cuma jadi pemborosan. 

Baca juga : Belajar Jadi Pengusaha

Eks Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah ikut menilai. Kata dia, struktur organisasi baru itu membebani keuangan negara. "Karena perlu gaji, tunjangan dengan nilai yang tidak sedikit nantinya," tutur Febri, yang mengundurkan diri dari KPK, Oktober lalu. Dia pun meminta Dewan Pengawas (Dewas) KPK melakukan review terhadap proses penyusunan Perkom itu.

Berbeda dengan para eks punggawa KPK itu, DPR justru mendukung perubahan struktur tersebut. Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman menilai, kalau dilihat dari nomenklaturnya, perubahan itu cukup baik. 

Politisi Gerindra ini yakin, penambahan struktur itu akan memaksimalkan kinerja KPK dalam edukasi dan pencegahan. Bukan cuma menonjolkan penindakan seperti KPK di era-era sebelum Firli. "Kami di Komisi III DPR selalu mendukung KPK, termasuk kebijakan mereka dalam perbaikan struktur ini," ujar Habiburokhman. Dia pun mengajak semua pihak berpikir positif dan tidak apriori. 

Baca juga : Lanjutan Liga 1 2020 Belum Pasti, Persija Latihan Mandiri

Orang Golkar di DPR juga mendukung. Asal, perubahan struktur itu tidak melanggar aturan yang ada di KPK. "Jika penambahan struktur itu dibutuhkan demi meningkatkan kinerja KPK ke depan, saya kira bisa dipahami," ujar anggota Komisi III DPR dari Golkar, Supriansa, kemarin. 

Bagaimana dengan warganet? Mereka saling silang pendapat. Ada yang mengingatkan. Ada yang mendukung. Yang mengingatkan salah satunya @sigitchicken. "Pak Firli, KPK gemuk amat sekarang. Nanti nggak susah lari Pak? Takutnya ngos-ngosan kalau kegemukan," cuitnya. "Makin gemuk makin malas melakukan penuntasan perkara," kicau @jaluciparay, mengamini. 

Sementara, akun @wakfroz, meminta warganet berpikir positif. "Alhamdulillah... KPK mampu memberikan lowongan pekerjaan untuk banyak orang," tulisnya, satir. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.