Dark/Light Mode

Apakah Sekarang Ada Imam Umat Islam Indonesia?

Kiai Ma’ruf: Tidak Ada!

Sabtu, 28 November 2020 07:30 WIB
Wapres Maruf Amin saat menutup Munas MUI. (Foto: YouTube Setwapres)
Wapres Maruf Amin saat menutup Munas MUI. (Foto: YouTube Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden, Kiai Ma’ruf Amin mengeluarkan pernyataan tegas soal kepemimpinan umat Islam. Dia me­nyatakan, saat ini tidak ada imam umat Islam Indonesia.

Hal itu disampaikan Ma’ruf saat menyampaikan sambutan penutupan Munas Majelis Ulama Indonesia(MUI) ke­-10 di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin. 

Ma’ruf yang baru diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini bilang, sekarang tidak ada ada satu pun orang yang mampu memposisikan dirinya sebagai imam umat Islam di Indonesia

“Belum ada orang yang mampu tampil sebagai Imamah saksiyah (imam kepribadian) menjadi imam umat Islam,” kata Ma’ruf.

Baca juga : Pekan Kedua TC, Timnas Indonesia U-16 Fokus Pada Taktik Serang

Menurut cicit Syeikh Nawawi Al-Bantani ini, yang ada sekarang sebatas imam atau pimpinan ormas Islam. Atau biasa disebut imamah mahdliyyah (Imam golongan). “Misalnya, imamnya NU; imamah Muhammadiyah, imamah FPI-yah, imamah Persisiyah, dan lain-lain,” terang kiai yang lahir di Tangerang 77 tahun silam ini.

Karena itu, eks Rais Aam PBNU ini berharap ada lembaga besar yang menaungi umat Islam di Indonesia. Mengingat, jumlah umat Islam di Tanah Air sangat banyak, bahkan menjadikan Indonesia predikat Muslim terbesar di dunia.

Lalu seperti apa lembaga tersebut? Kata Ma’ruf, tidak perlu repot-repot membuatnya. Sebab yang dimaksud adalah MUI. Dia berharap, MUI memberikan contoh dan teladan dalam karakter organisasi. Terutama dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan umat.

“Kita sebut sebagai tenda besar, karena melindungi dan menggerakkan. Dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan umat kebutuhan bangsa yang berbhineka tunggal ika,” tutur eks Ketua Umum MUI ini.

Baca juga : Menag Minta Umat Islam Indonesia Tak Anarkis

Apakah pernyataan Ma’ruf menyindir Rizieq Shihab yang selama ini dianggap sebagai Imam Besar oleh pengikutnya? Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menegaskan, pernyataan Ma’ruf tidak untuk menyinggung siapapun. Wapres, kata dia, bukan tipe orang yang suka mengkonfrontasi pihak lain. Pernyataannya lebih kepada perbaikan.

“Bukan menyindir salah satu ormas yang saat ini ramai diperbincangan, nggak. Nggak ada. Nggak ada singgungan apapun dari Wapres. Kiai bukan tipe orang yang suka nyindir-nyindir orang,” tegas pria yang akrab disapa Cak Duki ini, saat dihubungi, tadi malam.

Cak Duki sepakat, saat ini belum ada orang yang tampil sebagai imam umat Islam di Indonesia. Ini realita sosial. Yang ada sekarang, baru sebatas pimpinan ormas-ormas. Tak heran, kalau Ma’ruf berharap MUI bisa menjadi imamah institusionaliyyah atau lembaga yang berperan sebagai imam.

Faktanya, saat ini ormas Islam di Indonesia masih masing-masing. Namun, ikhtiar agar umat Islam bisa saling memahami perlu dijalankan. MUI, sebagai wadahnya ulama bisa berperan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Apalagi dengan momentum ketua baru, Miftachul Akhyar.

Baca juga : Usai Dikalahkan UEA, Timnas Indonesia U-16 Jalani Latihan Pemulihan

“MUI sebagai representasi dari perwakilan ormas-ormas Islam, diharapkan ada di posisi tengah. Makanya disebut Islam wasathiyah. Pesan khusus dari Kiai ke Ketua MUI yang baru. Yaitu. Saya kira pesan paling pokok ya itu. Bagaimana membawa MUI on the track,” pungkas Cak Duki.

Namun, pernyataan Wapres ini membuat heboh warga dunia maya. “Please siapa pun itu, jangan ngaku- ngaku sebagai imam besar umat Islam Indonesia. Saya sebagai seorang muslim Indonesia, risih ngedengernya,” protes akun @Fatwa_Adikusuma. 

“Haaaah imam besar umat muslim di Indonesia, imam besar buat golongan ngana aja kali,” timpal akun @penyukaudara.

“Imam itu bukan gelar perguruan tinggi, bukan ketetapan titah raja, atau anugrah negara. Imam itu diberikan oleh umat,” cecar @Yunfazri1. “Umat yang nentuin pak, bukan bapak,” sam- bar @HeviJaya. “Argumen yang bagus Wapres sekarang kembali diam,” usul @muhammadarzans1. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.