Dark/Light Mode

Jawa Tengah Dan DKI Jakarta Jadi Sorotan

Situasi Pandemi Corona Memburuk, Jokowi Sentil Kepala Daerah

Senin, 30 November 2020 12:08 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11). (Foto: Ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penanganan Covid-19 pekan terakhir ini memburuk. Presiden Jokowi meminta kepala daerah benar-benar memperhatikan situasi pandemi di wilayahnya.

"Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian, dan indikator-indikator ekonomi yang ada," ungkap Jokowi saat menyampaikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11).

Baca juga : Cita-cita Besar Partai Gelora Dimulai Dari Pilkada Lombok Utara

Secara khusus, Jokowi menyoroti dua provinsi yang angka kasus Covid-19 meningkat tajam. Yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Diketahui, data per Minggu (29/11), penambahan kasus harian Covid-19 secara nasional mencapai rekor tertinggi yaitu 6.267 sehingga angka kumulatifnya 534.266 kasus.

Penyumbang terbanyak yaitu Jawa Tengah dengan 2.036 kasus. Menyusul DKI Jakarta dengan penambahan kasus 1.431.

Baca juga : `Anak Pejabat Salah, Ya Dihukum`

"Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam 2 sampai 3 hari ini sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Ini aga dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis, hati-hati," ingat Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang menurutnya lebih buruk dibanding pekan sebelumnya. Jokowi meminta jajarannya dari pusat hingga daerah serius melakukan kontrol agar peningkatan kasus dapat ditekan.

Baca juga : Presiden Masih Percaya Terawan

"Berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia. Tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu, minggu yang lalu masih 12,78. Sekarang 13,41. Tingkat kesembuhan juga sama, minggu yang lalu 84,03 sekarang menjadi 83,44 persen. Ini semuanya memburuk," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.