Dark/Light Mode

Jateng Juara Corona

Ganjar Sepi Hujatan Nih

Selasa, 1 Desember 2020 06:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo membenarkan pernyataan bosnya itu. Dia mengaku ada kekeliruan dalam rilis Satgas Penanganan Covid-19 pusat tentang penambahan kasus positif di Jateng. “Ini mengagetkan. Jateng dibilang tertinggi pada tanggal 29 November. Padahal data kami penambahannya hanya 844,” ungkap Yulianto dalam keterangan persnya, kemarin.

Setelah ditelusuri, ternyata terjadi dobel data sebanyak 694 kasus dari data yang dirilis pusat sebanyak 2.036. Rinciannya, 75 kasus yang sebelumnya sudah dirilis, lalu dirilis lagi. Dari 519 dobel data, ada satu nama yang ditulis empat sampai lima kali. “Sehingga total data yang dobel sebanyak 694 kasus. Itu hari itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036,” bebernya.

Salah satu contoh pengulangan nama pasien terjadi di Kendal. Untuk itu, dia berharap kepada Satgas pusat agar lebih cermat dalam merilis kasus. Tujuannya, agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.

Baca juga : Rerie: Peringatan Keras Untuk Kita

Dihubungi terpisah, Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad mengatakan, lonjakan kasus Corona di Jateng menjadi alarm bagi Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat. Kenapa? Agar penanganan Corona oleh Satgas Pusat tidak hanya fokus pada wilayah DKI, tapi juga daerah luar seperti Jateng ini. “Ini alarm bagi pemda dan peme rintah pusat untuk menangani pande mi lebih serius,” kata Riris dalam ketera ngannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Penambahan kasus di Jateng bisa saja terjadi hanya di beberapa daerah. Namun tidak menutup kemungkinan, penambahan kasus terjadi secara me rata. Mengingat faktor mobilitas ma syarakat Jateng mulai meningkat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin heran dengan fenomena ini. Menurutnya, ada perbedaan sikap publik di medsos untuk Ganjar dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Baca juga : Jelang Pilkada Serentak, Pelanggar Protokol Kesehatan & Hoaks Meningkat

Selama ini, kata dia, Anies yang selalu di-bully terkait penanganan Corona di Ibu Kota. “Kemarin Jateng juara Corona, tapi kenapa Ganjar sepi hujatan? Mungkin karena Ganjar dianggap satu visi dengan pemerintah pusat,” kata Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pembelaan Jateng soal salah input data jadi perbincangan warga dunia maya. Ada yang menyindir, tapi ada juga yang memaklumi. “Sebuah ben tuk pembelaan diri, pembenaran untuk suatu kesalahan. Buku pintar menyebutnya Apologi,” sindir akun @HD_friza.

“Lebih parah lg kesalahannya, sudah 10 bulan pandemi urusan data masih aja amburadul...” sindir akun @dudiiidong. “Emng dr awal plandemik,satgas itu udah salah input data,” timpal akun @BYEGONE11.

Baca juga : Nadal : Maradona Olahragawan Terbesar Sepanjang Sejarah

Namun, akun @DikaPujaKesuma membela Ganjar. “Nih yang pengen tahu, kenapa kasus positif di Jateng tertinggi nasional.. ada dobel input data dari Satgas Pusat…. Bayangkan saja, satu nama dengan NIK yang sama bisa diinput 5 kali… Pak @ganjarpranowo layak marah nih.. pencemaran kerja baik soalnya,” cuitnya.

“Sedih banget BEBERAPA orang langsung nyerbu jateng sebagai biang kerok penyebaran Covid-19 padahal belum tahu kebenarannya,” timpal akun @inina_ya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.