Dark/Light Mode

Kapolri Non Muslim Disuarakan Senayan

Selasa, 24 November 2020 07:04 WIB
Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Ahmad Sahroni. (Foto: Instagram)
Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Ahmad Sahroni. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Biasanya, Kabareskrim punya peluang besar menjadi Kapolri. Namun, Komjen Listyo Sigit Prabowo yang kini duduk di posisi tersebut, dianggap belum tentu berjalan mulus menggantikan posisi Jenderal Idham Aziz. Salah satu alasannya karena Listyo Non Muslim. Memang Kapolri harus selalu beragama Islam? Politisi di Senayan mulai menyuarakan Kapolri non Muslim pun tidak apa-apa.

Usulan calon Kapolri non Muslim disuarakan Wakil Ketua Komisi Hukum DPR, Ahmad Sahroni. Menurut politisi Nasdem ini, Polri merupakan instrumen negara untuk menjaga Kamtibmas. Bukan lembaga dakwah yang pimpinannya jelas harus beragama Islam. “Menurut saya enggak masalah Kapolri non Muslim, selama kapabilitasnya bagus,” ujar Sahroni, kemarin.

Baca juga : Kapal BCM TNI Angkatan Laut Ditargetkan Rampung Tahun 2022

Tak hanya soal calon Kapolri non Muslim, Sahroni berpendapat, calon Tribata I itu, sebaiknya harus dari Jenderal bintang 3. Jangan dari bintang dua. “Wajib ke Komjen dulu, tidak serta merta lompat langsung jenderal,” ujar Bendahara Umum Partai Nasdem ini.

Untuk diketahui, lompatnya jenderal bintang dua jadi Kapolri ini pernah terjadi di periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, Timur Pradopo yang berpangkat Irjen, naik pangkat instan. Dalam rentang 18 hari, dua bintang bertambah di pundaknya.

Baca juga : Dikit Bicara, Banyak Sidak

Selepas naik menjadi Komjen atau bintang tiga pada 4 Oktober 2010, Timur Pradopo naik jadi Kapolri, pada 22 Oktober. Apa itu berarti Listyo punya peluang kuat jadi pucuk pimpinan korps baju cokelat?

Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menyatakan, semua anggota Polri dengan pangkat bintang tiga alias Komjen, punya kesempatan yang sama. Tidak ada syarat memeluk agama tertentu untuk calon Kapolri. Meski begitu, dia mengingatkan, jalan Listyo menuju Tribrata1 mungkin tak akan mulus. Sebab, dia pernah mendapat resistensi dari masyarakat.

Baca juga : Partai NasDem Siap Tidak Lolos Senayan

Komjen Listyo pernah menghadapi sentimen agama ketika dia menjabat Kapolda Banten pada 2016. Saat itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak pengangkatan Sigit, meskipun akhirnya ia tetap dilantik oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Hal seperti itu mungkin terjadi lagi seandainya Komjen Listyo dicalonkan menjadi Kapolri,” ujar Stanislaus kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Dalam sejarah kepolisian, kata dia, baru ada satu Jenderal non-muslim yang pernah menjabat sebagai Kapolri. Yakni, Jenderal (purn) Widodo Budidarmo yang beragama Kristen. Meski begitu, Listyo tetap punya kans menjadi pengganti Jenderal Idham Azis. Bintang di pundaknya sudah tiga. Jabatannya sebagai Kabareskrim, strategis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.