Dark/Light Mode

Buka Rekening Di Singapura Untuk Tampung Suap

Mantan Direktur Teknik Garuda Ngaku Berprofesi Pengacara

Selasa, 26 Januari 2021 06:40 WIB
Mantan Direktur Teknik dan Pengelola Armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hadinoto Soedigno meninggalkan ruangan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)
Mantan Direktur Teknik dan Pengelola Armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hadinoto Soedigno meninggalkan ruangan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Teknik Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno menyembunyikan identitasnya ketika membuka rekening di Singapura. Rekening ini digunakan untuk menampung uang suap.

Modus ini dibeberkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK dalam surat dakwaan perkara korupsi dan pencucian uang Hadinoto.

Saat membuka rekening di Standard Chartered Bank Singapura, Hadinoto mengaku pengacara pada Kantor Firma Hukum Hadiputranto Hadinoto & Partners (HHP).

Baca juga : Berkasnya Dilimpahkan Ke Pengadilan, Eks Direktur Teknik Garuda Indonesia Bakal Segera Disidang

Jaksa mengungkap ada 8 rekening yang dibuka untuk menerima fulus terkait pembelian pesawat Garuda, pembelian mesin pesawat hingga perawatannya. Pertama, Hadinoto menerima rasuah terkait program perawatan mesin pesawat Garuda yang seluruhnya dilakukan Rolls-Royce tanpa melibatkan pihak ketiga (TCP).

Program perawatan itu untuk mesin Rolls-Royce (RR) Trent 700 pada 6 pesawat Airbus A330-300 Garuda yang dibeli pada 1989. Juga mesin pada 4 pesawat yang disewa dari AerCAP dan International Lease Finance Corporation (ILFC).

Untuk kontrak perawatan mesin 6 pesawat, Hadinoto menerima 156.724,08 dolar AS dari Rolls-Royce. Uang ditransfer ke rekeningnya di Standard Chartered Singapura.

Baca juga : CDC Afrika Temukan Varian Covid Baru Di Nigeria

Sementara untuk kontrak perawatan mesin 4 pesawat Airbus A330 sewaan, Hadinoto menerima 100 ribu dolar AS pada 12 Oktober 2019. Fulus ini dari Rolls-Royce melalui Connaught International Pte Ltd.

Pada 9 Juni 2011, rekening Hadinoto menerima 50 ribu dolar AS dari PT Ardyaparamita Ayuprakarsa. Sehingga total uang yang diterima dari Rolls-Royce 306.724,08 dolar AS.

Berikutnya, Jaksa KPK membeberkan penerimaan dari kontrak pembelian pesawat Airbus. Rasuah juga dikucurkan melalui Connaught. Dana ditransfer ke rekening Hadinoto di Standard Chartered Singapura.

Baca juga : Musim Covid Tak Surutkan Minat Singapura Untuk Tanam Modal Di Indonesia

Pertama, 477.540 euro atau setara 662.447,24 dolar Singapura pada 10 Februari 2012. Terrkait pembelian 5 pesawat Airbus A330-300/200. Kedua, 166.000 dolar AS atau setara 207.168 dolar Singapura pada 30 Agustus 2012. Terkait pembelian 25 pesawat Airbus A320 Family.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.